SPEKULASI tentang Timor Timur kembali beredar di Jakarta. Di
sela-sela pesta koktil, antara lain di kalangan diplomat asing,
pembicaraan pun menyinggung ke sana, seakan-akan ada sesuatu
yang tak beres di Tim-Tim. Awal mulanya adalah berita tentang
delegasi parlemen Australia, yang dipimpin William L. Morrison,
yang sempat dicegat oleh empat anggota Fretilin. Itu terjadi di
sore 29 Juli silam, ketika mobil yang mengantar mereka tiba di
Soba, sekitar 130 km sebelah timur Dilli. Tiga dari sekawanan
Fretilin itu konon menyandang senjata Mauser, seorang lagi
membawa senapan Garrant.
Lebih dari sepekan setelah kelima delegasi parlemen itu selamat
kembali ke Australia, cerita ptm merembet ke soal lain: Ada
seoran tentara Indonesia yang terluka di Tim-Tim. Ada pula yang
bilang, tentara itu disandera Fretilin.
Alkisah, nama tentara yang disebut-sebut itu adalah Kapten
Prabowo dari Kopassandha. Ha? Banyak orang geleng kepala, tanda
tidak percaya Prabowo 32 tahun, salah seorang putra Prof.
Sumitro Djojohadikusumo, baru empat bulan lalu menikah dengan
Titiek, putri kedua Presiden Soeharto.
Ny. Titiek Prabowo ketika dihubungi TEMPO akhir pekan lalu
tampak tenang. Ia bahkan sempat bergurau: "Jangan datang dulu ke
rumah, deh. Cukup bicara di telepon. Soalnya yang di perut ini
lagi nggak kepingin ketemu orang," katanya. Ia kini sedang
mengandung tiga bulan.
Tahu kalau ia ingin ditanya soal suaminya, Titiek mengatakan,
"tidak ada apa-apa Masa iya kalau ada apa-apa kita diam-diam
saja."
Prof. Sumitro Djojohadikusumo ketika dihubungi wartawan kantor
berita UPI di Jakarta juga menerangkan, telah menerima telepon
dari Prabowo sendiri baru-baru ini "Ternyata Bowo sehat, tak
terluka atau disandera," katanya.
Desas-desus ? Itu pasti. Tapi yang agaknya menjadi soal, adalah:
Dari mana kabar burung itu? Mungkin saja dari burung - dan
dipercaya orang yang butuh toplk pembicaraan yang asyik di
tengah suara monoton bursa politik Ibukota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini