Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Aisyiyah atau Unisa di Yogyakarta sempat disambangi massa aksi yang menolak konsolidasi nasional ormas Islam Muhammadiyah pada Sabtu, 27 Juli lalu. Konsolidasi berisi pembahasan soal baik buruknya izin usaha pertambangan (IUP) itu masih menyangkut keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang memutuskan menerima izin konsesi tambang dari pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Massa aksi terpantau sempat mengembangkan spanduk berisikan penolakan IUP, bahkan membakar kartu tanda anggota Muhammadiyah sebagai bentuk protes. Bagaimana profil Unisa Yogyakarta yang dijadikan sebagai lokasi konsolidasi ihwal IUP oleh PP Muhammadiyah? Berikut informasi yang dihimpun Tempo dari situs resmi kampus tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinaungi Muhammadiyah
Unisa Yogyakarta mengusung nama Aisyiyah sebagai salah satu organisasi gerakan sosial keagamaan yang tumbuh dan berkembang pesat di Indonesia. Organisasi Aisyiyah dianggap berkiprah positif, serta dinamis dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan.
Sebagai induk organisasi, Muhammadiyah disebut membebaskan Aisyiyah untuk berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Salah satu bentuknya adalah mendirikan perguruan tinggi sendiri. Aisyiyah menyelenggarakan pendidikan dari jenjang TK hingga pendidikan tinggi. Aktivitas pendidikan Aisyiyah beralamat di Jalan Munir Nomor 267, Serangan, Yogyakarta.
Sempat dinamai Pendidikan Tinggi Aisyiyah, Unisa Yogyakarta berawal dari Sekolah Bidan Aisyiyah Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Yogyakarta. Organisasi ini juga membuka Sekolah Panjenang Kesehatan TIngkat C Aisyiyah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta di tahun yang sama. Dua lembaha itu kemudian melebur menjadi Sekolah Perawat Bidan Aisyiyah pada 1978. Namanya juga berubah menjadi Sekolah Perawat Kesehatan Aisyiyah (SPK A).
Dari Akbid Hingga Akhirnya jadi Universitas
Kurikulum lembaga pendidikan Aisyiyah ini berkembang dari waktu ke waktu. Pada 6 Juli 1991, SPK A dikonversi menjadi Akademi Keperawatan Aisyiyah Yogyakarta sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. HK 00.06.1438, sebelum berubah jadi Akademi Kebidanan atau Akbid, tujuh tahun setelahnya.
Dalam masa pengubahan akadami ini, muncul beberapa program studi baru yang mengangkat nama kampus Aisyiyah dalam dunia pendidikan di Yogyakarta. Kampus ini menyediakan Prodi S1 Ilmu Keperawatan, Profesi Ners, D3 Kebidanan, S1 Fisioterapi, serta S2 Ilmu Kebidanan.
Nama Unisa Yogyakarta baru dikukuhkan pada 2016 melalui Surat Keputusan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 109/KPT/I/2016. Pengubahan dari akbid menjadi universitas diikuti kemunculan 10 prodi baru, mulai dari Profesi Fisioterapi, D4 Analis Kesehatan, D3 Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (TRR), S1 Administrasi Publik, S1 Ilmu Komunikasi, S1 Psikologi, S1 Bioteknologi, S1 Arsitektur, S1 Akuntansi, dan S1 Manajemen.