Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Puisi Fadli Zon, Said Aqil: NU Marah, Kiai Maimoen Dilecehkan

Ketua Umum PBNU said Aqil Siradj mengatakan warga nahdliyin marah dengan Fadli Zon atas puisi berjudul Doa yang Ditukar.

15 Februari 2019 | 19.10 WIB

Ketua Umum LPOI Said Aqil Siradj  bersama para pengurus LPOI tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019. ANTARA
Perbesar
Ketua Umum LPOI Said Aqil Siradj bersama para pengurus LPOI tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Said Aqil Siradj mengatakan warga nahdliyin marah dengan Fadli Zon atas puisi berjudul Doa yang Ditukar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Said Aqil puisi itu melecehkan tokoh NU dan kiai besar yaitu Kiai Haji Maimoen Zubair atau akrab dengan sebutan Mbah Moen.

"NU marah, NU marah, Kiai Maimoen dilecehkan," tandas Said di Rakornas ke-IV NU Care-Lazisnu di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 15 Februari 2019.

Bahkan Said Aqil menyebut Fadli Zon adalah orang yang tidak beradab dan tidak berakhlak. Seharusnya, kata dia, sebagai orang muda yang kini masih mempunyai jabatan tinggi di DPR RI bisa menghormati orang yang lebih tua.

"Apalagi Mbah Moen merupakan kiai panutan bagi warga NU. Umur Mbah Moen yang sudah 94 tahun sudah banyak makan asam garam terutama di bidang agama," kata Said.

Menurut Said, Allah menghormati orang yang usianya sudah lebih dari 80 tahun. “Sudah di pangkuan Tuhan itu namanya. Tapi ada seorang manusia, masih muda, melecehkan orang tua, seperti apa coba, orang itu beradab apa tidak?" tanya Said.

Fadli Zon sebelumnya membuat puisi berjudul Doa yang Ditukar. Puisi ini dibuat tak lama setelah KH Maimoen Zubair dalam acara yang dihadiri Jokowi di Rembang salah menyebut nama Prabowo yang seharusnya Jokowi dalam doanya.

Masalah ini kontan ramai ditanggapi warganet. Hingga akhirnya Fadli membuat puisi Doa yang Ditukar.

Said Aqil engatakan PBNU berharap Fadli Zon sadar, berbudaya, beradab dan berakhlak.
“Tinggal minta maaf saja apa sih beratnya. Kalau tidak mau, ya terserah kalau ingin kualat, tapi paham kualat nggak ya dia," kata kiai asal Cirebon itu.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus