Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi menyatakan ada ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo menjelang purnatugas. Kelompok ini berencana melaporkan hal tersebut ke Bareskrim Polri pekan depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Pasbata Jokowi, David Febrian, mengatakan ancaman pembunuhan itu tak sengaja ia temukan saat sedang membuka aplikasi YouTube. Ancaman itu diucapkan seorang ibu dalam sebuah acara yang juga dihadiri pakar hukum tata negara, Refly Harun. Tayangan ini muncul tiga hari sebelum masa jabatan Jokowi berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita boleh mengkritisi seseorang, boleh. Tapi kalau sudah kayak gitu apakah itu kritis? Kan itu kebencian dari diri dia sendiri. Benci Bapak (Jokowi) dan keluarganya," kata dia saat ditemui wartawan di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Selasa, 22 Oktober 2024.
David mengatakan kelompoknya akan membuat laporan resmi ke kepolisian dengan bukti tayangan YouTube tersebut yang telah ia arsipkan. "Nanti tim legal kami yang melaporkan ke Bareskrim. Biar ditelusuri," katanya.
Menurut David, adanya ancaman itu pasti ada pemicunya. Sebabnya ia tidak akan sekadar mengejar orang yang melontarkan ancaman itu, tapi juga pihak-pihak yang mengadakan acara dan yang memfasilitasinya. "Kalau pikir saya tidak ada asap kalau enggak ada api. Nanti, kan polisi bisa mengusut,” kata dia.
David menuturkan pelaporan ke kepolisian tersebut sebagai bentuk peringatan dan efek jera. “Kami mengingatkan yang mengancam bunuh Jokowi akan dilaporkan ke polisi buat efek jera. Jokowi sekarang sudah menjadi warga masyarakat biasa,” katanya.
David menyatakan Relawan Pasukan Bawah Tanah Jokowi akan pasang badan untuk membela mantan presiden Jokowi atau jika ada pihak-pihak yang membuat gaduh suasana. Sebelumnya, kelompok ini melaporkan pakar telematika Roy Suryo ke polisi karena menyebut akun Kaskus fufufafa 99,9 persen dipastikan milik Gibran Rakabuming Raka, anak Jokowi yang kini menjadi wakil presiden. Pasbata Jokowi menuding mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyebarkan berita bohong.