Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal riset Baruna Jaya III bergegas meninggalkan Tanjung Priok menuju perairan Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pertengahan Agustus lalu. Bukan tanpa alasan kapal berbiaya operasional Rp 50 juta per hari ini membelah lautan menuju tempat yang jauh. Salah satu tujuannya adalah memperbaiki pelampung pendeteksi tsunami atau buoy Indonesia yang dipasang di tengah-tengah perairan dangkal antara Kepulauan Mentawai dan pantai Padang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo