Saxophone digital

BUKAN hanya gitar dan piano yang bisa di-elektronik-kan. Alat musik tiup saxophone kini juga muncul dalam model yang "full-elektronik" bahkan berkomputer. Bentuknya kerucut, tanpa lekukan. Tuts pengatur nada tak lagi mencuat tinggi di permukaan saxophone, dan tak meminta pijitan keras bila hendak dimainkan. Sebagai gantinya, dipasang delapan panil elektronik yang pendek dan mampu berfungsi hanya dengan sentuhan ringan. Dalam perut saxophone itu terdapat mikrokomputer. Ada tiga variabel yang diproses untuk menghasilkan nada: kekuatan tiupan udara, tekanan bibir pada mulut saxophone, dan kedelapan tuts yang tersedia itu. Ketiga variabel itu ditangkap oleh sensor, diukur besarnya, diubah dalam besaran digital, dan masuk ke dalam komputer. Berdasarkan masukan itu, komputer bekerja untuk menentukan nada yang dimaui oleh si peniup. Nada itu akan ditemukan dalam waktu singkat. Tapi komputer itu sendiri tak mampu memproduksi suara, melainkan hanya menghasilkan impuls listrik. Sebagai pelengkap, saxophone itu memiliki kotak synthesizer. Lantaran terlalu besar, synthesizer itu dibikin secara terpisah, tidak muat bila disimpan dalam perut saxophone. Nah, impuls listrik itu, melalui kabel, dikirim lewat kabel ke kotak synthesizer, untuk diubah menjadi getaran nada. Lantas, dari kotak itu getaran nada kembali dikirim ke saxophone untuk disuarakan lewat speaker. Bila suara itu dianggap kurang keras, synthesizer itu bisa dihubungkan ke amplifier. Di situ nada akan dilipatgandakan besar getarannya. Saxophone digital itu dibuat di Orlando, Amerika. Dibandingkan jenis konvensional, nada dari saxophone digital itu lebih jernih, tapi terasa kering. Maklum, nada tadi muncul dalam selang frekuensi yang sempit. Pada jenis konvensional, nada yang dimainkan akan tampil dalam frekuensi lebih lebar.