Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Saya takut pada pak mantri

Usaha mekanisasi pertanian menyebabkan buruh tani menganggur. sesdalopbang solichin gp meninjau beberapa desa untuk menjajagi reaksi warga desa bila traktor digalakkan. (ds)

28 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM usaha pertanian satu traktor tangan sanggup menggarap sehektar sawah dalam tempo 3 hari. Bila dikerjakan dengan tenaga manusia selama waktu tersebut untuk luas areal yang sama, diperlukan 40 tenaga. Maka Sesdalopbang, Solichin GP, dua pekan lalu mengunjungi beberapa desa di Jawa Barat. Maksudnya: menjajagi reaksi warga desa kalau saja usaha penggunaan traktor itu lebih digalakkan. Satu di antara 3 desa yang dikunjungi Solichin adalah Desa Sukatani di Kecamatan Cilamaya Kabupaten Karawang. Desa ini memiliki 45 dari 215 buah traktor tangan yang ada di kabupaten tersebut. Menurut petani pemilik traktor maupun kepala desa Mansyur kegunaan traktor besar sekali. Diperhitungkan ongkos penggarapan sawah dengan traktor lebih murah Rp 10 ribu dibanding ongkos untuk tenaga manusia. Itu sebabnya mereka menganggap penggunaan traktor bagi usaha pertanian perlu diteruskan. Masdepi, pemilik 3 hektar sawah di Desa Jatinom Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon menunjang pendapat tadi. Namun satu masalah yang kemudian timbul adalah semakin produksi meningkat semakin diperlukan pula kecepatan memproses selanjutnya. Kesimpulannya: petani perlu pula diberi kredit alat pengeringan dan perontokan padi, kata Masdepi. Penganggur Lain jawaban petani pemilik traktor atau petani pemilik sawah, lain pula jawaban petani yang bergelimang di sawah semata-mata sebagai buruh. "Sejak adanya traktor banyak orang yang menganggur di desa ini," ucap Mintra, 43 tahun, seorang petani Sukatani. Menurut Mintra ia ingin mengemukakan banyak hal tentang itu kepada Sesdalopbang Solichin. Tapi "saya takut sama Mantri Pertanian," katanya. Lurah Sukatani Mansyur membantah cerita Mintra. Untuk menggarap sawah seluas 1315 hektar di desanya menurut Mansyur tak sedikit digunakan penggarap dari luar daerah: Pemalang, Brebes, Tegal, Indramayu. Kesimpulannya, tenaga penggarap di Desa Sukatani kurang. Masalahnya memang menarik. Keterangan seorang pejabat kabupaten hampir sama dengan cerita Mansyur. Yakni digunakannya traktor di Karawang selama ini untuk mengisi kekurangan tenaga. Sebab sejak 1976 tak kurang dari 400 kepala keluarga penduduk hijrah ke luar Jawa sebagai transmigran. Namun lain pula cerita Garjito Wignyo Wardoyo SH dari Kantor Resor Tenaga Kerja Kabupaten Karawang. Menurut Garjito, pada saat-saat sawah di Karawang hanya tinggal menunggu panen tercatat jumlah penganggur 39 ribu orang. Itu sebabnya ia tak setuju kalau penggunaan traktor di daerahnya disorong-sorongkan terus. Sebab hal itu katanya akan menambah jumlah penganggur tadi. "Memang penganggur musiman, tapi mereka tetap memusingkan," kata Garjito. Tak adakah usaha pemerintah menyalurkan tenaga penganggur tadi ke bidang lain? Tak kurang dari 363.310 orang pada 1977 dan 161.960 orang pala 1978 ditampung dalam beberapa proyek padat karya. Karena usaha semacam itu hanya sewaktu-waktu saja, usaha lain tetap harus dipikirkan. Bagaimana komentar Sesdalopbang Solichin sendiri? Menurut dia, menggarap sawah dengan cangkul sudah tidak efektif lagi. Namun perlu tidaknya penggunaan traktor di sawah-sawah petani terus digalakkan, katanya tergantung tanggapan petani secara keseluruhan. Maksudnya, "jangan sampai kemajuan ini mematikan para petani kecil."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus