Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Sekolah Perlu, Bimbingan Tes Perlu

Hal-hal yang mendorong siswa masuk bimbingan test (hasil penelitian oleh pusat latihan penelitian ilmu-ilmu sosial universitas airlangga dan angket yang disebarkan oleh tempo).(pdk)

28 Mei 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BIMBINGAN tes yang izinnya dicabut Departemen P & K pekan lalu, ternyata pernah diteliti Pusat Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (PLPIIS) Universitas Airlangga. Penelitian tahun 1981 yang dilakukan Drs. M. Dahlan terhadap dua bimbingan tes di Surabaya (IPIEMS dan Mecphico), menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti kursus-kursus itu bermaksud menambah kekurangan pengetahuan yang diperoleh dari sekolah formal. Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa peserta bimbingan tes pada dasarnya bukan siswa yang merasa kurang dalam prestasi. Bahkan banyak di antara mereka yang mempunyai prestasi tinggi dan termasuk ranking serta berasal dari sekolah yang menurut ukuran masyarakat termasuk favorit. Hasil penelitian itu nampaknya masih terbukti, setidaknya sampai minggu lalu ketika TEMPO menyebarkan angket di 21 bimbingan tes yang terletak di 5 kota besar. Angket yang ingin mengetahui penilaian siswa SMTA terhadap bimbingan tes dan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal itu berjumlah 750. Dari angket yang disebar -- 45% di Jakarta dan sisanya dibagi merata di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan -- kembali sebanyak 99,07%. Hasilnya antara lain menunjukkan sebagian besar responden (46,16%) menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan bahwa murid yang berprestasi baik dari SMA top sebenarnya tidak perlu mengikuti bimbingan tes. Sementara itu sebagian besar responden (47,91%) setuju terhadap pernyataan bahwa suasana belajar di tempat bimbingan tes lebih menyenangkan daripada di SMTA. Sebagian besar mereka (42,13%) juga setuju terhadap pernyataan yang menyebutkan hasil belajar di tempat bimbingan tes jauh lebih baik daripada di SMTA. Sikap yang mendukung perlunya bimbingan tes ini juga tecermin dari sebagian besar responden (47,64%) yang setuju terhadap pernyataan bahwa banyak pertanyaan dalam soal ujian PP I yang tidak diajarkan di sekolah. Namun dari jawaban responden kelihatan juga bahwa sekolah, bagaimanapun tetap diperlukan. Terbukti dari sebagian besar responden menyatakan tidak setuju terhadap pendapat bahwa siswa yang tidak serius belajar di SMTA tapi rajin mengikuti bimbingan tes, mungkin lulus tes PP 1. Namun responden lebih banyak setuju (45,76%) terhadap pernyataan yang menyebutkan siswa yang mengikuti pelajaran di sekolah dengan serius, tidak perlu ikut bimbingan tes. Sementara terhadap pernyataan bahwa banyak orang yakin tidak akan diterima di PP I bila tidak ikut bimbingan tes, hanya disetujui 17,77%. Sebagian besar responden (64,60%) menyatakan tidak setuju. Dari jawaban responden itu nampaknya dapat disimpulkan bahwa para siswa SMTA sebenarnya tetap menganggap fungsi sekolah formal penting. Sekalipun mereka mendapatkan kelemahan-kelemahan lembaga pendidikan tersebut. Sebaliknya, para siswa itu juga menganggap penting fungsi bimbingan tes, terutama untuk melengkapi persiapan mereka menempuh tes PP I. Dalam hal ini bisa dikatakan bimbingan tes merupakan tempat untuk mencari sesuatu yang mereka tidak dapatkan di sekolah formal. Mereka pada umumnya mengikuti bimbingan tes untuk lebih menguatkan kepercayaan pada diri sendiri dalam mengikuti tes PP I. Apalagi ini terbukti dari sebagian besar responden (63,66%) tidak setuju terhadap pernyataan bahwa banyak orang yang mengikuti bimbingan tes hanya karena iseng saja. Dari kesimpulan tersebut, nampaknya tidak mudah bagi pemerintah untuk menghapuskan bimbingan tes. Karena bagi sekolah, bersaing dengan bimbingan tes perlu banyak usaha. Misalnya, bagaimana melengkapi anak didik dengan pengetahuan yang diperlukan terutama untuk menghadapi tes PP I. Dan yang lebih penting lagi adalah usaha untuk menciptakan suasana belajar yang tidak kaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus