Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seleksi bakal calon anggota legislatif yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia mendapat respons positif. Proses rekrutmen terbuka ini dianggap sebagai sesuatu yang baru dalam perpolitikan di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada cara baru, dengan cara kekinian, berbasis kriteria yang bisa diukur, kompetensi dan kapasitas. Semua proses itu tebuka," kata anggota tim seleksi Mari Elka Pangestu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mari yang juga mantan Menteri Perdagangan ini mendukung langkah PSI dalam melakukan seleksi terbuka terhadap bakal caleg yang akan maju dari partai tersebut. Seleksi menggunakan model seleksi terbuka yang diuji langsung oleh panitia seleksi.
Selain Mari, anggota tim seleksi lainnya adalah Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, Dosen Politik Universitas Indonesia Sri Eko Budi, dosen Psikologi UI, Hamdi Muluk, mantan Komisioner Komnas Perempuan Neng Dara Affifah, mantan Ketua MK Mahfud MD, serta mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Riyanto.
Mari mengatakan seleksi terbuka bakal caleg menunjukkan PSI secara serius ingin menjalankan politik dengan akal sehat dan demokratis. Apalagi dengan dukungan anak-anak muda, proses politik yang dibangun menjadi lebih inovatif serta kreatif. "Inilah yang belum banyak dilakukan oleh partai-partai lain," kata dia. Menurut Mari, nilai-nilai seperti toleransi, antikorupsi dan inklusif yang diusung PSI sangat layak untuk diperjuangkan.