Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebutkan rencana lokasi pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa saja di kediaman Megawati, atau di Istana Batu Tulis, bisa pula di tempat lain yang bersejarah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertemuan bisa dilakukan di Teuku Umar, Istana Batu Tulis, atau Kebagusan. Atau bisa juga di tempat lain, yang penting ada aspek historisnya. Semua akan dikomunikasikan dengan Pak Prabowo," kata Hasto kepada Tempo melalui pesan tertulis WhatsApp pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menjelaskan, pertemuan Megawati-Prabowo direncanakan beberapa hari sebelum pelantikan pada Ahad, 20 Oktober 2024. Menurut Hasto, pertemuan tersebut penting dan strategis, karena akan membahas berbagai persoalan bangsa serta tantangan ke depan.
"Kesejarahan antara Bu Mega dan Pak Prabowo, khususnya pada Pilpres tahun 2009, menjadi momentum historis bagi dialog antarkedua pemimpin," kata dia.
Dua petinggi PDIP bercerita kepada Tempo, semula pertemuan Megawati dengan Prabowo akan dilaksanakan di salah satu restoran di Menteng. Namun, Megawati menghendaki pertemuan tersebut di Batu Tulis saja.
Komunikasi PDIP dengan Gerindra mengenai rencana pertemuan ini dijembatani oleh Puan Maharani dan beberapa orang dekatnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan jadwal pertemuan kedua tokoh tersebut masih dicocokkan.
"Saya belum tahu (sebelum atau setelah), nanti akan lagi dicocokan waktunya. Lebih cepat lebih baik," ujarnya.
Pertemuan keduanya, kata Muzani, akan relevan baik sebelum maupun setelah pelantikan tanggal 20 Oktober 2024. Prabowo akan berulang tahun pada 17 Oktober 2024.
Muzani menyebut, momen ulang tahun juga relevan sebagai waktu pertemuan dengan Megawati. "Lebih relevan lagi."
Terkait Istana Batu Tulis, Megawati memang pernah mengadakan pertemuan dengan Prabowo yang menghasilkan Perjanjian Batu Tulis pada 2009. Saat itu, Megawati berpasangan dengan Prabowo maju dalam kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2009.
Sejatinya, pertemuan tersebut bukanlah kali pertama Megawati dengan tokoh politik penting. Putri Presiden pertama Sukarno itu pernah melakukan pertemuan politik dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Batu Tulis.
Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu, 8 Oktober 2022 itu membahas mengenai langkah-langkah penting untuk menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan.
Pada Jumat, 21 April 2023, Megawati menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 juga di Istana Batu Tulis.
"Pada jam 13.45, dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati saat itu.
Istana Batu Tulis berlokasi di Bogor, tepatnya di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Bogor, Jawa Barat. Istana Batu Tulis ini terletak di kompleks bangunan bersejarah bernama Hing Puri Bima Sakti.
Saat ini, kompleks bangunan seluas 3,8 hektare ini dikeliling oleh perkampungan penduduk. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 1973, Istana Batu Tulis yang berdiri di atas tanah milik Ir Sukarno ini merupakan milik negara.
Ditilik dari segi historisnya, pembangunan kompleks tersebut didirikan pada 1702 setelah kunjungan yang dilakukan oleh seorang ahli gunung api bernama Van Riebeck.
Kala itu, Van Riebeeck diutus oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk memerika kondisi Bogor (Buitenzorg) setelah letusan Gunung Salak pada 1699. Awalnya, pembangunan tersebut dilakukan untuk mendirikan tempat peristirahatan sang ahli gunung api tersebut.
Pada 1960-an, Bung Karno membeli tanah di sekitar tempat peristirahat tersebut dan meminta R.M. Soedarsono mendesain sebuah bangunan untuk tempat tinggal. Saat presiden pertama RI itu wafat, pengelolaan Istana Batu Tulis diambil alih oleh Pemerintah Orde Baru.
Kemudian, pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, pengelolaan bangunan tersebut dikembalikan kepada ahli waris Bung Karno.
NAOMY A. NUGRAHENI | ANNISA FEBIOLA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA