Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Serba-serbi Sidang Tahunan MPR: Pakaian Adat Jokowi-Ma'ruf Amin hingga Dasi Kuning Bahlil

Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin mengikuti Sidang Tahunan MPR RI. Ada beberapa peristiwa menarik di seputar Sidang Tahunan itu.

16 Agustus 2024 | 16.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau MPR RI digelar pada hari ini, Jumat, 16 Agustus 2024. Berikut serba-serbi di seputar Sidang Tahunan MPR:

Pakaian adat Jokowi dan Ma’ruf Amin

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dengan mengenakan pakaian adat Betawi berwarna serbahitam. Kepala Negara tiba di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi turun dari mobil kepresidenan di pintu masuk Gedung Nusantara, lokasi pelaksanaan sidang tahunan MPR. Istri Jokowi, Iriana, mendampingi suaminya saat berjalan masuk ke dalam gedung. Iriana mengenakan busana kebaya berwarna cokelat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedatangan Kepala Negara dan Ibu Negara diiringi perkusi dari drumben yang melakukan upacara penyambutan. “Hormat, gerak,” kata seorang komandan upacara saat kedatangan Jokowi.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin tiba lebih dulu bersama istrinya, Wury Estu Handayani. Ma’ruf hadir di sidang tahunan MPR kali ini dengan pakaian adat Palembang.

Kelakar Bamsoet

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet berkelakar mencari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia usai menyapa jajaran ketua umum (ketum) partai politik yang hadir dalam sidang tahunan MPR tahun 2024.

Dalam sambutannya, Bamsoet awalnya menyapa para ketua umum partai politik yang hadir, salah satunya adalah Pelaksana tugas (Plt) Ketum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita. Usai menyapa Agus, Bamsoet bekelakar mencari keberadaan Bahlil.

"Plt Ketua Umum Partai Golkar, Dr Agus Gumiwang Kartasasmita. Beri tepuk tangan. Pak Bahlil ada nggak?" kata Bamsoet dalam Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR 2024, di Gedung MPR-DPR RI, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.

Adapun Bahlil digadang-gadang akan menjadi calon Ketum Partai Golkar setelah pengunduran diri Airlangga Hartarto. 

Setelah itu, Bamsoet melanjutkan menyapa para ketua umum partai politik lainnya yang hadir, seperti Ketum Partai Gerinda Prabowo Subianto, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, serta Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, serta Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono.

Selanjutnya: Dasi kuning Bahlil

Dasi kuning Bahlil

Bahlil Lahadalia mengenakan dasi berwarna kuning saat menghadiri Sidang Tahunan MPR 2024. Warna kuning kerap dilekatkan dengan warna Partai Golkar.

Bahlil tiba sekitar pukul 8.30 WIB, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Dia datang bersama ajudannya. Kedatangan Bahlil disusul oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Pantauan Tempo, petinggi Partai Golkar lain yang mengenakan dasi berwarna kuning adalah Wakil Ketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Sementara itu, mayoritas pejabat negara yang hadir menggunakan dasi berwarna merah.

Pantun Bamsoet

Bamsoet menyampaikan pantun untuk presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Dari Kertanegara ke Istana, melalui perjuanngan tiada tara. Semoga visi misi Prabowo-Gibran terlaksana, untuk Indonesia emas 2024," tutur Bamsoet di Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.

Ia juga kembali menyampaikan pantun sebagai ucapan selamat kepada Prabowo. "Pergi ke Solo makan soto, pulangnya ke Senayan. Selamat kepada Bapak Prabowo Subianto, jadi Presiden Indonesia ke delapan," ucapnya. 

Selain mengucapkan selamat kepada pasangan peraih suara 58 persen dalam Pilpres 2024 itu, Bamsoet menyampaikan harapannya untuk pembangunan nasional.

Ia berujar, pemerintahan Prabowo-Gibran harus memperjuangkan apa yang sudah dimulai di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satunya, upaya dalam mendorong kemajuan Indonesia untuk membuktikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar.

"Sejalan dengan visi trisakti Bung Karno bahwa sebagai bangsa yang besar, kita harus berdaulat di politik, berdikari di ekonomi, dan berkepribadian di kebudayaan," ujarnya.

Dia juga menuturkan, Indonesia telah mencanangkan cita-cita besar melompat menjadi negara berpenghasilan ninggi setara negara-negara maju.

Untuk mencapai hal ini, kata dia, perlu komitmen bersama untuk melanjutkan apa yang sudah dimulai di era Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satunya, ihwal dua strategi emas Jokowi dalam mengejar cita-cita menjadi Indonesia emas, yaitu melalui hilirisasi industri dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Kepada presiden dan wakil presiden terpilihh 2024-2029, Pak Prabowo dan Gibran, kami harapkan kesinambungan pembangunan nasional. Momentum tersebut harus kita jaga dan pelihara bersama," kata Bamsoet. "Tugas ini tidak ringan karena tantangan akan terus datang dari dalam maupun luar."

SULTAN ABDURRAHMAN | CICILIA OCHA | RIRI RAHAYU | SAVERO ARISTIA WIENANTO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus