Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pekan depan, pemerintah berencana akan memulai program vaksinasi Covid-19 secara massal. Pada pelaksanaannya nanti akan ada alur empat meja di ruang vaksinasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Cissy B Kartasasmita, mengatakan, meja pertama adalah tempat pendaftaran sekaligus untuk verifikasi. Lanjut ke meja kedua, pendaftar akan disaring untuk menentukan apakah layak atau tidak untuk divaksinasi. Faktor utamanya adalah penyakit bawaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada formulir isian untuk menimbang seseorang bisa divaksin atau tidak,” kata Cissy di acara webinar tentang pengetahuan vaksin Covid-19 bagi tenaga kesehatan yang digelar Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran, Sabtu 9 Januari 2020.
Jika lolos dari meja kedua, petugas menunggu di meja ketiga untuk disuntikkan vaksin Sinovac. Menurut Cissy diperlukan sekitar 10-15 menit untuk vaksinasi per orang. Setelah disuntik, mereka tidak bisa langsung pulang, melainkan harus ke meja empat.
Di sana, mereka harus menunggu selama 30 menit. Aturan ini kata Cissy, merupakan suatu keharusan untuk vaksin apapun. ”Karena dalam waktu 30 menit itu bisa ada pasca kejadian imunisasi yang berat,” kata dokter spesialis anak itu. Ketika menjalani alur empat meja itu, protokol kesehatan tetap berlaku dari mulai mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Jika tidak terjadi dampak ikutan imunisasi yang berat, petugas akan membolehkan pulang sambil membawa kartu vaksinasi. “Kartu ini penting, di beberapa negara kalau mau masuk akan ditanya kartu itu,” ujarnya.
Label itu, kata Cissy, seperti kartu kuning untuk orang berangkat haji. Selain itu ada kartu lain untuk vaksinasi kedua. “Kalau berhalangan harus beritahu untuk dijadwalkan ulang,” kata Cissy.