Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Suitceyes, Busana dengan Sensor untuk Tunanetra - Tuli

Untuk menunjang kemandirian tunanetra - tuli, sebuah perkumpulan di Eropa menggarap proyek bernama Suitceyes. Apa yang mereka kerjakan?

2 Oktober 2019 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tunanetra berjalan dengan menggunakan tongkatnya menuju sebuah stadion Changa Medero untuk ikuti latihan baseball, di Havana, Cuba 17 Mei 2017. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tunanetra - tuli atau deafblind mampu mengakses benda dengan menggunakan indra peraba. Untuk menunjang kemandirian penyandang disabilitas netra - tuli, sebuah perkumpulan di Eropa bernama Suitceyes menggarap proyek SUITCEYES yang merupakan singkatan dari Smart, User-friendly, Interactive, Tactual, Cognition-Enhancer that Yields Extended Sensosphere.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk proyek pertama, mereka membuat busana berupa rompi yang mampu menangkap sensor dari benda-benda di sekelilingnya kemudian disampaikan kepada difabel netra - tulis melalui getaran atau haptic. Proyek Suitceyes yang berlangsung sejak 2018 sampai 2020 ini diharapkan bisa menghasilkan berbagai alat bantu ramah sentuhan yang dapat digunakan oleh siapapun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam tayangan video yang diputar di situs resmi suitceyes, rompi yang sudah dipasang alat sensor dan dikenakan seseorang mampu mendeteksi berbagai benda di sekitarnya. Sinyal dari pendeteksi benda di rompi kemudian meneruskan informasi tersebut kepada difabel netra - tuli melalui tanda getaran yang sudah dipahami.

Prototype Suitceyes, busana yang dilengkapi sensor untuk tunanetra - tuli. Situs Suitceyes

Rompi suitceyes ini terhubung dengan komputer yang mengidentifikasi benda sekaligus melanjutkan sinyal kepada tunanetra - tuli. Ke depannya, teknologi suitceyes diharapkan mampu mengenali wajah, memberitahu siapa, dan memahami ekspresi orang yang ada di sekitar difabel netra - tuli.

"Kami sudah selangkah lebih maju dengan membuat rompi berteknologi haptic. Kami siap memproduksi dalam skala besar," ujar Profesor Nils-Krister, Kepala Peneliti dari Sweden University of Boras, lembaga yang mengembangkan penelitian tekstil dengan teknologi sentuhan, seperti dikutip dari Newatlas.com.

Nils-Krister menambahkan, ada beberapa pilihan rompi yang ramah sentuhan ini dan bisa disesuaikan dengan keinginan atau kenyamanan pengguna. Prototype rompi untuk tunanetra - tuli itu dibuat oleh sebuah pabrik garmen di Swedia dengan pola yang khusus.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus