Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Tekan Penularan Lewat Pembatasan Aktivitas Anak

Pemerintah daerah ramai-ramai mewaspadai penularan hepatitis akut. Muncul imbauan agar anak tak beraktivitas di tempat keramaian.

12 Mei 2022 | 00.00 WIB

Suasana laboratorium sentral menghadapi virus hepatitis akut di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, 9 Mei 2022. TEMPO/Prima mulia
Perbesar
Suasana laboratorium sentral menghadapi virus hepatitis akut di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, 9 Mei 2022. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pemerintah mengimbau anak-anak tak bermain di kolam renang untuk mencegah penularan hepatitis akut.

  • Pemprov Jawa Barat membentuk tim khusus pencegahan hepatitis akut.

  • Dinas kesehatan daerah menunggu prosedur penanganan pasien hepatitis akut dari Kementerian Kesehatan.

JAKARTA – Pemerintah daerah mewaspadai penularan hepatitis akut yang mulai menjalar ke beberapa daerah. Upaya pemerintah daerah di antaranya membentuk tim khusus hingga mengimbau anak untuk mengurangi aktivitas di tempat umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi sudah membentuk tim khusus pencegahan penularan hepatitis akut di Jawa Barat. “Tim khusus dibentuk supaya kami tidak kaget,” kata Ridwan, Rabu, 11 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Jawa Barat juga membuat sistem pelaporan baru pengecekan hepatitis akut. Pelaporan ini akan membantu pemerintah daerah mendeteksi penyakit yang belum diketahui penyebabnya tersebut.

Di samping itu, pemerintah Jawa Barat menyiapkan Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin  Bandung sebagai rujukan pasien suspek hepatitis akut. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan jejaring rumah sakit dan laboratorium karena pemerintah pusat belum memberikan panduan alur pemeriksaan pasien hepatitis akut.

“Kami sedang dalam masa transisi untuk ditindaklanjuti karena pedoman dari Kementerian Kesehatan belum keluar,” kata Nina.

Sepengetahuan Nina, penentuan terduga pasien hepatitis akut membutuhkan rangkaian pemeriksaan yang panjang. Dokter pemeriksa juga mesti jeli karena gejala penyakit ini mirip demam berdarah, demam typhoid, ataupun leptospirosis. Pasien yang diduga tertular hepatitis akut juga mesti dipastikan bukan terjangkit hepatitis A, B, C, D, ataupun E.

“Kalau belum ada hasil lab, kami tidak berani bilang suspek hepatitis akut. Tapi kami tetap menyiapkan ruang khusus rawat inap karena hepatitis ini merupakan penyakit menular,” kata Nina.

Gubernur Ridwan Kamil meninjau kesiapan laboratorium sentral menghadapi virus hepatitis akut di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, 9 Mei 2022. TEMPO/Prima mulia

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Agus Fauzi, mengatakan dinas kesehatan dan rumah sakit se-Jawa Barat serta tim ahli Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar pertemuan secara daring membahas antisipasi penularan hepatitis akut. Tindak lanjut dari pertemuan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menerbitkan surat edaran yang berisi imbauan kepada masyarakat agar melindungi anak mereka dari penularan penyakit misterius tersebut. Masyarakat juga diminta menjauhkan anak mereka dari tempat keramaian, seperti kolam renang.

Penularan hepatitis akut di Indonesia sudah menyebar di tujuh provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bangka Belitung, dan Kalimantan Timur. Penyakit yang pertama kali ditemukan di Inggris pada 5 April lalu ini diduga sudah menjangkiti 15 orang di Indonesia, dengan angka kasus terbanyak di DKI Jakarta yang mencapai 11 kasus. Penyakit ini menyerang anak-anak usia balita hingga remaja.

Data Kementerian Kesehatan tersebut berbeda dengan temuan pemerintah DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah DKI menemukan 21 orang yang diduga terjangkit hepatitis akut. Dari angka itu, tiga orang meninggal.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka evaluasi dan pengawasan ihwal kasus hepatitis akut misterius,” kata Riza.

Politikus Partai Gerindra ini meminta anak-anak tak bermain di tempat umum, seperti kolam renang, untuk mencegah penularan hepatitis akut. Ia juga mengingatkan warga Jakarta agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang serupa dengan protokol pencegahan penularan Covid-19.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta juga mulai mewaspadai penularan penyakit ini. Pelaksana tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Yogyakarta, Setya Rini Estu Lestari, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, IDAI, dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.

Saat ini, Dinas Kesehatan Yogyakarta menunggu keputusan Kementerian Kesehatan ihwal alur pemeriksaan terduga pasien hepatitis akut. Sebab, pemeriksaan pasien suspek harus melalui rumah sakit rujukan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan. “Dinas kesehatan daerah bertugas melapor ke Kementerian Kesehatan apabila ada temuan suspek hepatitis akut,” kata Setya.

IMAM HAMDI | AHMAD FIKRI | SHINTA MAHARANI | M.A. MURTADHO 
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Imam Hamdi

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus