Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengungkapkan tiga tower di Wisma Atlet Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara yang diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara atau ASN sudah 100 persen selesai melalui proses revitalisasi. Ketiga tower tersebut adalah tower 8, 9, dan 10 di Blok C2 Pademangan yang sudah rampung seluruhnya dan siap huni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Khusus untuk pengerjaan di 3 tower ini sudah selesai dan baik, saya datang lagi memastikan semua keadaannya baik. Kewenangan kami dalam hal ini adalah untuk merevitalisasi. Sementara, pengelolaannya akan menjadi kewenangan Setneg," ujar Maruarar di Jakarta melalui keterangan resmi pada Ahad, 2 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan, Wisma Atlet Kemayoran memiliki nilai historis sebagai tempat perjuangan tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19. Kini, pemerintah tengah mempersiapkan alih fungsi hunian dengan mempertimbangkan skema pemanfaatan yang optimal dan ditargetkan rampung pada akhir April 2025.
Selain untuk ASN, pihaknya juga mengusulkan agar alokasi hunian tersebut bisa dimaksimalkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). "Saya sudah bicara dengan Mensesneg untuk MBR. Pembagiannya di Mensesneg, tetapi kami usulkan ada untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Yang mengatur bukan kami, kami hanya mengusulkan," ujarnya.
Rinciannya, tower 8, 9, dan 10 akan diperuntukkan bagi ASN dengan total 1.932 unit, sementara 7 tower lainnya (1-7) yang menghadap Kemayoran akan diserahkan pada 22 April dan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan total 5.494 unit.
Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati menjelaskan revitalisasi dilakukan untuk perbaikan struktur, mekanikal, plumbing, serta sistem perpipaan yang mengalami kerusakan ringan. Setiap unit rusun memiliki fasilitas 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dapur, serta perabotan seperti sofa, lemari, tempat tidur, water heater, dan AC. Selain itu, setiap gedung dilengkapi area komersial pada lantai 1-3, lift, refugee area, ruang publik, parkir, dan CCTV untuk keamanan penghuni.
Sebagaimana diketahui, Wisma Atlet Kemayoran telah resmi berhenti beroperasi sebagai RS Darurat COVID-19 (RSDC) pada 31 Maret 2023. Dalam upacara penutupan, Koordinator RSDC, dr. Guntoro, menyampaikan rasa syukur karena perjuangan menangani pasien COVID-19 telah mencapai akhir. Wisma Atlet, yang awalnya dibangun untuk Asian Games 2018, kini tak lagi difungsikan sebagai fasilitas kesehatan darurat.
Dengan berkurangnya kasus COVID-19 dan tingkat keterisian RSDC yang menurun, BNPB memutuskan untuk menghentikan operasional Wisma Atlet sebagai RSDC melalui surat resmi pada akhir 2022. Namun, untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus, satu tower masih dioperasikan hingga awal 2023.
Setelah resmi ditutup, muncul usulan agar Wisma Atlet dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta untuk dijadikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta mendukung ide ini agar kompleks yang sebelumnya kosong dapat dimanfaatkan kembali. Pemprov DKI menyatakan akan mengkaji rencana dengan serius.
Pilihan Editor: Jam Kerja ASN Selama Ramadan 2025, 32 Jam 30 Menit dalam Sepekan
Angelina Tiara Puspitalova berkontribusi dalam penulisan artikel ini.