Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tim Pembebasan Pilot Susi Air Lakukan Soft Approach, Kapolri Listyo Beri Respons

Kapolri Listyo Sigit bersyukur pilot Susi Air dapat dibebaskan dengan selamat.

25 September 2024 | 10.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens (kiri) yang disandera OPM di Nduga sejak Februari 2023 telah dibebaskan TNI-Polri, Sabtu, 21 September 2024. Pilot tersebut sudah berada di Timika dan akan diterbangkan ke Jakarta. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi soft approach yang dilakukan Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2024 dalam pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Pilot asal Selandia Baru itu disandera Organisasi Papua Merdeka atau OPM selama sekitar 20 bulan.

“Saya sangat mengapresiasi karena tim ini menggunakan pendekatan soft approach karena kita tahu, dalam operasi pembebasan ini, keselamatan sandera merupakan prioritas utama,” kata Sigit ketika menemui secara langsung tim Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 24 September 2023, seperti dilansir dari keterangan resmi.

Dia mengaku bersyukur, dengan pendekatan tersebut, Mehrtens dapat dapat dibebaskan dengan selamat. “Alhamdulillah, sandera dapat bebas dengan aman dan selamat. Kondisinya pun dalam keadaan sehat ketika kembali,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri mendengarkan cerita detik-detik pembebasan pilot Susi Air tersebut dari tim yang terlibat. Mereka bercerita Mehrtens disandera pada 7 Februari 2023 oleh anggota OPM pimpinan Egianus Kogoya. Peristiwa itu terjadi ketika sang pilot menerbangkan pesawatnya menuju Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Atas kejadian tersebut, TNI dan Polri menggelar Operasi Paro dengan melibatkan 978 personel yang terdiri atas 513 anggota TNI dan 465 anggota Polri. Cara yang diterapkan adalah mengedepankan soft approach melalui upaya negosiasi.

Setelah menjadi korban penyanderaan OPM kurang lebih selama 20 bulan, Mehrtens berhasil dievakuasi oleh tim pembebasan sandera pada 21 September 2024. Dia dijemput oleh tim gabungan di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, dan langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika untuk proses cek kesehatan.

Setelah dinyatakan sehat, Mehrtens diterbangkan dari Timika menuju ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang milik TNI AU. Setibanya di Jakarta, Mehrtens diserahkan oleh Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto kepada Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett yang mewakili pemerintah negaranya.

Adapun pertemuan tersebut dihadiri oleh Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Irjen Verdianto Iskandar Bitticaca, Wakil Kapolda Papua sekaligus Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polda Papua sekaligus Kepala Satgas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz Kombes I Gusti Gde Era Adhinata, dan Kepala Polres Mimika AKBP I Komang Budiartha.

Hadir pula tim negosiator pembebasan pilot Susi Air, yakni Edison Gwijangge, Yospian Wandikbo, dan Erlina Gwijangge.

Pilihan editor: Dapat Nomor Urut 1 dalam Pilgub Banten, Airin Rachmi Diany Sebut sebagai Simbol Kemenangan

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus