Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, membantah pihaknya terlibat dalam pemasangan stiker pasangan nomor urut 2 di karung beras Bulog. Dia mengatakan pihaknya tak pernah menjadikan beras sebagai komoditas politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan ini kami sampaikan bahwa tidak benar kalau ada tuduhan kami yang memasang stiker tersebut," kata Habiburokhman dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarra, Jumat, 26 Januari 2024, seperti dipantau dari kanal YouTube TKN Prabowo-Gibran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, pihaknya menduga ada pihak-pihak yang berorkestrasi dengan informasi itu agar menyudutkan pasangan nomor urut 2. "Di saat elektabilitas Prabowo-Gibran sedang meroket," ujar dia.
Menurut Habiburokhman, akun X @Miduk17 milik Jhon Sitorus yang mengunggah foto itu tak mencantumkan lokasi, waktu, pelaku, dan kronologi kejadian. Dia justru menilai postingan itu memfitnah pihaknya dengan narasi kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengabdi untuk Prabowo-Gibran.
Tak berhenti di situ, Habiburokhman juga meminta Badan Pengawas Pemilu atay Bawaslu untuk proaktif mengusut kasus ini. Dia meminta Bawaslu mengundang John Sitorus selaku pemilik akun @Miduk17. "Kami juga meminta Bawaslu untuk proaktif, tidak hanya diam menunggu adanya laporan," tutur dia.
Belakangan ramai beredar di media sosial X foto beras Bulog kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram ditempeli stiker pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Hal ini menuai polemik lantaran beras Bulog tersebut merupakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Penemuan beras Bulog berstiker capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran ini lantas dituding sebagai upaya politisasi bantuan sosial atau bansos. Apalagi, beberapa waktu lalu pentolan partai anggota Koalisi Indonesia Maju atau KIM pengusung Prabowo-Gibran santer menyebut bansos dan bantuan langsung tunai (BLT) adalah dari Presiden Jokowi.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi merespons soal beredarnya foto beras Bulog yang berstiker Prabowo-Gibrandi media sosial X tersebut. Bayu memastikan stiker tersebut bukan ditempel oleh Bulog. “Dari Bulog tidak ada atribut politik apa pun,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 24 Januari 2024.
HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Mengapa Jokowi Ingin Bertemu Megawati?