Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Indonesia baru saja kedatangan lagi vaksin Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dari AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis. Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, memprediksi vaksin tersebut akan didistribusikan sekitar akhir bulan ini. "Kami akan distribusikan dalam dua atau tiga minggu ini," ujar Nadia kepada Tempo, Rabu, 10 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksin AstraZeneca yang datang merupakan hasil skema kerja sama multilateral COVAX Facility. Pada tahap pertama, Indonesia akan menerima total 11,7 juta dosis vaksin jadi dan pengirimannya akan terus berlangsung hingga Mei mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, Nadia menyebutkan sasaran penerima vaksin AstraZeneca sama seperti vaksin Sinovac, yakni mereka yang masuk program vaksinasi tahap kedua. Adapun vaksinasi tahap kedua diberikan untuk petugas publik dan penduduk lanjut usia. "Targetnya tahap dua ini, sesuai dengan tahapan dari rencana vaksinasi," tuturnya.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan, pengadaan vaksin ini berkat kerja sama kementerian/lembaga terkait dengan berbagai pihak internasional, yakni negara donor, aliansi vaksin GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), dan pihak terkait lainnya. "Vaksin AstraZeneca merupakan upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia, dan dapat mengakselerasi program vaksinasi nasional dalam menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity," kata dia.
Wiku menyebutkan, untuk digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia, vaksin harus mengantongi izin penggunaan darurat alias emergency use of authorization (EUA) dan nomor izin edar yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
BPOM sudah mengeluarkan EUA untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca, Selasa, 9 Maret 2021. Otoritas pun memastikan vaksin asal Inggris tersebut aman digunakan. "Badan POM telah melakukan proses evaluasi untuk keamanan, khasiat, dan mutu dari vaksin AstraZeneca tersebut. Proses evaluasi dilakukan bersama-sama dengan tim ahli yang tergabung dalam Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), dan klinisi terkait lainnya," ujar Kepala BPOM Penny Lukito, kemarin.
Untuk evaluasi keamanan, Penny mengatakan, berdasarkan data hasil uji klinis yang disampaikan, pemberian dua dosis vaksin AstraZeneca dengan interval 4-12 minggu kepada total 23.745 subyek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Sedangkan dari evaluasi khasiat, vaksin AstraZeneca menunjukkan kemampuan yang baik dalam merangsang pembentukan antibodi. "Baik pada populasi dewasa maupun lanjut usia," kata dia.
Adapun tingkat efikasi vaksin dengan dua dosis standar yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan dua bulan sebesar 62,10 persen. Penny mengatakan hasil ini sesuai dengan persyaratan efikasi untuk penerimaan kedaruratan yang ditetapkan WHO, yaitu minimal 50 persen.
Untuk aspek mutu, BPOM melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dokumen mutu yang disampaikan dengan hasil bahwa vaksin Covid-19 secara umum telah memenuhi syarat. "Sebagaimana vaksin Covid-19 yang telah memperoleh EUA, sebelum produk siap digunakan, Badan POM melakukan proses pelulusan produk (lot release). Setelah diberikan pelulusan produk, vaksin tersebut siap digunakan dalam program vaksinasi," kata Penny.
EKO WAHYUDI | CAESAR AKBAR
#ingatpesanibu #cucitangan #pakaimasker #jagajarak
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo