Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Viral Ucapannya Soal Jokowi Tak Bisa Kerja, Ahok: Konteksnya Dipotong

Ahok mengatakan video viral ucapannya Jokowi tak bisa kerja telah dipotong. Dia kemudian menjelaskan konteks ucapannya itu.

8 Februari 2024 | 12.40 WIB

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berfoto bersama Ahokers dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Perbesar
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berfoto bersama Ahokers dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat bicara soal viral potongan videonya yang mengatakan bahwa Jokowi tak bisa kerja. Menurut dia, video ucapannya yang beredar di media sosial dipotong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut mantan Gubernur DKI itu frase, "Jokowi tidak bisa kerja" dimaksudkan ketika sudah tidak menjabat sebagai Presiden RI lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Itu konteksnya dipotong, seolah-olah saya bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja," ujar Ahok seusai mengikuti sejumlah kegiatan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Rabu malam, 7 Februari 2024.

Ahok mengatakan bahwa potongan video yang beredar di media sosial itu membuat orang jadi memahami tidak sesuai konteks.

Ia pun kemudian menceritakan situasi yang sesungguhnya terjadi dalam video tersebut.

Menurut Ahok, saat itu ada seorang nenek berusia 82 tahun bertanya kepada dirinya akan memilih siapa pada Pilpres 2024.

Ahok pun menjawab akan memilih pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedangkan nenek itu mengatakan akan mencoblos pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Namun, saya bilang, sorry saya pilih Pak Ganjar. Nggak mungkin dong saya jelasin Nawacita kepada nenek itu yang umurnya sudah 82 tahun, apalagi (dia keturunan) Tionghoa," kata Ahok.

Lalu Ahok menyampaikan kepada nenek itu secara sederhana bahwa Presiden Jokowi sudah bekerja selama 10 tahun.

Sehingga program Nawacita yang diusung Jokowi sejak Pilpres 2014 itu perlu dilanjutkan lagi oleh yang memang memulai itu, yakni pasangan calon usungan PDIP.

Tetapi, kata Ahok, nenek itu tetap menganggap bahwa Gibran yang merupakan anak sulung Jokowi juga bagus bekerja sebagai Wali Kota Solo.

"Saya tanya, memang Gibran bisa kerja? Dia (calon) wakil presiden mana bisa ngurusin Nawacita sih? Inikan yang berkuasa nanti Prabowo kalau terpilih. Ya, saya bilang, apa Pak Jokowi bisa kerja? Maksudnya, kalau Pak Jokowi sudah nggak jadi presiden, memangnya dia bisa kerjain program Nawacita? Nah, inilah saya bilang tadi, konteksnya dipotong," kata Ahok.

Dia pun mengaku masih waras jika ingin menyerang Jokowi.

"Saya tidak bego-bego amatlah jika menyerang seperti itu. Masa saya bilang Jokowi tidak bisa kerja gitu di depan umum," ujarnya.

Ahok sebelumnya adalah Komisaris Utama Pertamina. Ia mengundurkan diri untuk fokus berkampanye bagi pasangan Ganjar-Mahfud. Ahok yang merupakan kader PDIP pun berkeliling ke beberapa tempat di Jakarta untuk mengkampanyekan Ganjar.

Sebelum pernyataan yang viral Jokowi tak bisa kerja itu, Ahok juga  mengeluarkan kritik keras perihal pembagian bantuan sosial atau bansos. Menurutnya, bansos hanya ada di zaman kerajaan.

Adapun kubu Prabowo memilih tak menanggapi soal ucapan-ucapan Ahok tersebut.

"Ahok itu tidak usah ditanggapi, karena omongan Ahok selalu bikin gaduh saja dari dulu," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus