Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Diponegoro UNDIP belum melakukan perkuliahan tatap muka atau luring pada semester gasal tahun Akademik 2021/2022. Hal itu disampaikan Rektor UNDIP, Yos Johan Utama saat memberikan sambutan pada pengukuhan 3 guru besar di Gedung Prof Soedarto SH, Tembalang Kota Semarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman resmi UNDIP, banyak hal yang menjadi pertimbangan sehingga UNDIP masih harus menerapkan perkuliahan daring atau online. Rektor UNDIP ini juga menguraikan berbagai hal yang harus diperhatikan jika harus melakukan kuliah secara luring, di antaranya yaitu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Jumlah mahasiswa yang banyak. Saat ini jumlah mahasiswa UNDIP mencapai 55 ribu, jumlah ini sama dengan jumlah penduduk di suatu kabupaten yang ada di luar Pulau Jawa. Selain itu,
2. Beban mengajar dosen akan naik tiga kali lipat
Yos Johan mengatakan pada masa pandemi harus dilakukan pembatasan jumlah mahasiswa yang boleh berada di dalam kelas. Tiap kelas harus dibagi dalam tiga bagian. Artinya, pertemuan yang dilakukan sang dosen yang biasanya mengajar sepuluh kali, maka akan mengajar 30 kali. Menimbang hal tersebut, Prof Yos Johan khawatir dosen akan mengalami kelelahan jika kuliah luring dipaksakan.
3. Kondisi mahasiswa dari luar Semarang
Saat kuliah luring, mahasiswa harus berada di tempat kos di mana satu kamar diisi tiga mahasiswa. Ruang yang terbatas untuk berkegiatan termasuk makan bersama serta aktivitas lainnya, bisa menyebabkan rentan tertular Covid-19. Karena itu, UNDIP memastikan kuliah luring belum akan dilakukan pada semester gasal TA 2021/2022 yang biasanya dimulai pada bulan juli setiap tahunnya.
Untuk itu, berbagai sarana mulai dari website, email, forum komunitas dan sarana teknlogi informasi lainnya dimaksimalkan oleh pihak UNDIP untuk mendukung pembelajaran. Metode pembelajaran ini disebut asinkron daring, yaitu metode yang memungkinkan peserta program melakukan pembelajaran selain di waktu yang sudah ditetapkan. Metode ini bertujuan dapat menjaga kualitas pendidikan yang diselenggarakan.
WINDA OKTAVIA