Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa histamin dapat meningkatkan daya ingat. Temuan ini juga mengklarifikasi peran histamin dalam meringankan gejala gangguan memori, seperti alzheimer dan demensia.
Histamin adalah neurotransmitter yang tidak hanya mempengaruhi respons imun, tapi juga dapat mempengaruhi daya ingat dan kadar asam dalam lambung. Reseptor khusus di berbagai area tubuh mengatur fungsi histamin yang berbeda ini.
Tim peneliti yang dipimpin Yuji Ikegaya dari Universitas Tokyo, Jepang, ini awalnya melakukan percobaan pada tikus dengan memberi obat peningkat kadar histamin. Hasilnya, tikus dapat mengenali mainan yang dilihatnya sebulan lalu. Biasanya, tikus lupa setelah tiga hari. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychology.
Selanjutnya, tim melakukan pengujian terhadap manusia. Sebanyak 38 pria dan wanita berusia pertengahan 20 tahun menyelesaikan tes dalam tiga hari. Mereka diminta melihat gambar yang sering dijumpai, seperti kacamata dan jam tangan.
Beberapa hari berselang, mereka diperlihatkan gambar yang sama dan baru. Kemudian ditanyai apakah mengenalinya. “Dalam kehidupan nyata, kita tak tahu apa yang kita lupa. Itulah sebabnya kami melakukan tes memori pada manusia,” kata Ikegaya.
Tujuh atau sembilan hari kemudian, peserta diberi obat dengan dosis tinggi untuk meningkatkan jumlah histamin di otak. Obat yang sama biasanya diresepkan dengan dosis yang lebih rendah untuk mengobati rasa pusing.
Setelah meminum obat, peserta yang awalnya memiliki ingatan buruk mengenali lebih banyak gambar dengan benar. Adapun gambar yang sulit diingat menjadi lebih mudah mereka kenali.
Sebaliknya, meminum obat ternyata menurunkan daya ingat peserta dengan ingatan baik. Gambar sederhana malah sulit mereka ingat. “Siswa yang biasa menggunakan obat ini sebagai alat bantu belajar sebaiknya lebih hati-hati,” kata Ikegaya.
Menurut Ikegaya, memori adalah kombinasi sistem gradien dan digital: ya dan tidak atau 1 dan 0. Informasi disimpan dalam otak sebagai gradien tapi saraf tak merespons sampai berada di atas ambang batas tertentu.
Di bawah ambang adalah tidak atau 0, yakni seseorang tak dapat mengingatnya. Di atas ambang adalah ya atau 1, seseorang bisa mengingatnya. "Anda masih memiliki memori tapi tidak dapat mengaksesnya kecuali itu di atas ambang batas tertentu," kata Ikegaya.
Karena itu, para peneliti menduga obat meningkatkan gradien histamin ke titik bawah neuron agar mencapai tingkat ambang yang diperlukan untuk menyalakan sinyal dan membuat seseorang ingat.
Namun, untuk ingatan yang sudah melewati ambang batas secara alami, penambahan histamin justru menghalangi ingatan. Adapun histamin tak berpengaruh pada peserta yang tak terkait dengan memori jangka panjang.
SCIENCE DAILY | ASIAN SCIENTIST | FIRMAN ATMAKUSUMA
Histamin Tingkatkan Daya Ingat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo