Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi brownies jeruk. Mereka tengah menyiapkan untuk produksi massal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain untuk menghasilkan produk inovasi, mereka berharap bisa meningkatkan ekonomi penduduk Desa Selorejo, Dau, Kabupaten Malang. Lantaran daerah tersebut merupakan sentra produksi jeruk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat panen raya, hasil panen masyarakat melimpah. Karena tak memiliki gudang penyimpanan yang memadai dan menjaga temperatur udara, jeruk kerap rusak dan membusuk.
Inovasi itu dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Agribisnis (Himagri) Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM. Untuk inovasi ini, para mahasiswa itu mendapat pendanaan dari Kemenristek Dikti melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang produk inovatif.
Ketua Himagri UMM Jedi Prasetyo telah melatih masyarakat setempat untuk memproduksi brownies jeruk tersebut. Selain itu, juga mengajukan proses izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) agar bisa diproduksi secara massal. “Tim terus berusaha menyempurnakan produk,” katanya baru-baru ini.
Brownies jeruk ini telah diuji coba selama enam bulan. Produk inovasi ini diberi merek Browjer alias brownies jeruk. Ia berharap menjadi produk unggulan desa setempat.
Mahasiswa UMM juga menyiapkan modul pelatihan brownies jeruk kepada warga secara lengkap agar mudah mengaplikasikannya. Selain itu mereka menyiapkan manajemen untuk menghitung biaya produksi, hingga pemasaran.