Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah prototipe rudal hipersonik Lockheed Martin terbang dengan kecepatan lima kali kecepatan suara untuk waktu yang lama selama tes teknologi yang sukses baru-baru ini untuk militer AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tes senjata hipersonik, yang diumumkan 5 April oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), menandai penerbangan kedua untuk program Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) setelah tes September 2021 oleh Raytheon Technologies, kata pejabat DARPA dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip Space, 6 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejabat program menyebut penerbangan baru itu sebagai tonggak utama dalam program hipersonik, yang bertujuan untuk melakukan operasi militer dengan kecepatan lebih cepat dan dengan efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang tersedia saat ini.
“Kami masih menganalisis data uji penerbangan, tetapi yakin bahwa kami akan memberikan Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS pilihan yang sangat baik untuk mendiversifikasi teknologi yang tersedia untuk misi masa depan mereka,” kata Andrew Knoedler, manajer program HAWC DARPA untuk kantor teknologi taktis, dalam pernyataan itu.
Siaran pers dari Lockheed mencatat kendaraan itu mencapai ketinggian 65.000 kaki (hampir 19.812 meter), yang merupakan dua kali lipat ketinggian jelajah penerbangan komersial biasa. “Kendaraan itu akan mengatasi ancaman yang muncul dengan cepat di arena keamanan global," John Clark, wakil presiden dan manajer umum Lockheed Martin Skunk Works, mengatakan dalam pernyataan perusahaannya.
DARPA dan Angkatan Udara AS bekerja sama dalam mendanai dan mendukung program HAWC. Raytheon dan Northrop Grumman bersama-sama mengungkapkan US$ 200 juta dalam pendanaan untuk proyek tersebut pada 2019, sementara Lockheed Martin menerima hampir US$ 1 miliar pada 2018, menurut DefenseNews.com.
Program ini berusaha untuk menilai kelayakan, efektivitas dan keterjangkauan di serangkaian demonstrasi penerbangan, dan sama sekali bukan upaya pertama oleh pejabat militer AS untuk bekerja pada sistem hipersonik, baik berawak atau tidak berawak.
Pilihan program kecepatan hipersonik lainnya termasuk X-20 Dyna-Soar era 1950-an yang dirancang untuk diluncurkan dengan roket, program hipersonik FALCON (kependekan dari Force Application and Launch from CONtinental United States) pada awal 2000-an dan Blackswift , yang kemudian dibatalkan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.