Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mahasiswa ITS Gagas Rompi Detektor Serangan Jantung Koroner

Tim mahasiswa ITS menciptakan rompi pendeteksi serangan jantung koroner. Rompi terintegrasi dengan aplikasi di ponsel cerdas.

29 Maret 2022 | 07.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan rompi pendeteksi serangan jantung koroner sebagai pertolongan cepat tanggap bagi penderitanya. Tim terdiri dari Muhammad Cendekia Airlangga, Brilliant Rizqi Haqiqi, Renaka Agusta, Dwisainstia Aponno, dan Izzah Awwalin Khoirun Nisa. Lima mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas ITS ini melahirkan gagasan berupa rompi berbasis internet of things dan deep learning yang terhubung dengan aplikasi berbasis ponsel cerdas. Adapun rompi tersebut diproyeksikan bekerja meniru proses kerja otak manusia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah seorang anggota tim, Dwisainstia Aponno mengungkapkan, ide ini lahir dari pengamatan mereka atas fakta bahwa penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. “Sehingga kami melihat adanya kesempatan untuk membuat alat yang dapat digunakan dan akurat dalam mendeteksi serangan jantung,” kata perempuan yang akrab disapa Enzy ini seperti dikutip di laman resmi ITS pada Selasa, 29 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terintegrasi dengan Aplikasi di Ponsel

Mengenai mekanisme kerjanya, Enzy menjelaskan, pengguna akan diberi peringatan melalui ponsel pintar untuk segera melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila terdeteksi adanya indikasi serangan jantung. Pada saat yang bersamaan, kondisi serta lokasi pengguna juga akan dikirimkan ke tenaga medis terdekat sehingga pertolongan pertama dapat dilakukan secara ringkas dan tepat.

Dengan tetap memperhatikan aspek kenyamanan penggunaan, rompi tersebut dirancang dengan beberapa pertimbangan khusus. Bahan dasar rompi sendiri menggunakan kain katun dengan berbagai komponen elektronik disematkan pada saku di bagian depan rompi. Kemudian terdapat lubang pada beberapa sisi sebagai jalur elektroda tempel dan kabel. “Perancangan ini memudahkan tata letak komponen secara fleksibel yang tidak mengganggu aktivitas pengguna,” urai perempuan asal Malang ini.

Dalam proses pembuatannya, tim melakukan pembagian kerja berdasarkan subsistem alat untuk memastikan keseluruhan sistem dapat bekerja dengan baik. Subsistem yang dibentuk berupa pembacaan sensor dan pembacaan pengguna. “Setiap anggota merakit komponen sesuai bagian masing-masing dan mengintegrasikan dengan jasa kurir dalam mengirim seluruh komponen,” kata Enzy.


Prototipe rompi detektor serangan jantung koroner yang terintegrasi dengan aplikasi di ponsel cerdas buatan mahasiswa ITS. Proses tersebut kemudian berlanjut dengan pembuatan aplikasi pada ponsel pintar, memberi label pada data, serta melatih kecerdasan buatan yang dilakukan bersama-sama oleh tim secara daring. Untuk memastikan performa dari algoritma deep learning dalam klasifikasi masukan sinyal jantung, Enzy dan timnya melakukan pengujian kepada pengguna dengan berbagai kondisi aktivitas seperti duduk, berjalan, dan berlari.

Diklaim Akurasi 90 Persen

Dari hasil pengujian, rompi detektor serangan jantung buatan mahasiswa bimbingan Dosen Departemen Teknik Elektro ITS Rusdhianto Effendi AK ini mampu beroperasi dengan akurasi klasifikasi sebesar 90 persen dan memberikan hasil pembacaan yang baik ketika digunakan saat istirahat ataupun beraktivitas. “Sehingga keseluruhan sistem mampu mendukung pertolongan cepat tanggap melalui integrasi antara rompi dengan aplikasi,” kata mahasiswa angkatan 2018 tersebut.

Melalui ide solutif tersebut, Enzy dan timnya berhasil sabet medali emas pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021. Ke depannya, rompi detektor serangan jantung ini masih dapat dikembangkan lagi melalui modifikasi bagian komponen elektroniknya sehingga rompi akan mengonsumsi daya yang lebih kecil. “Selain itu, komponen yang digunakan dapat diringkas lagi untuk menekan biaya produksi,” pungkas Enzy.

Baca juga:

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 
 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus