Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenali Beragam Jenis Pupuk Organik

Kompos merupakan pupuk yang bersumber dari pelapukan bahan organik seperti sisa tanaman dan limbah dapur

3 Desember 2024 | 21.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan pupuk organik ramah lingkungan dan mendukung prinsip kelestarian. Penggunaan pupuk organik membutuhkan perencanaan yang tepat agar manfaat yang didapat bisa maksimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Pupuk Kompos

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kompos merupakan pupuk yang bersumber dari pelapukan bahan organik seperti sisa tanaman dan limbah dapur. Pupuk ini digunakan untuk meningkatkan struktur tanah dan kemampuan menyimpan air. Penggunannya dengan mencampurkan kompos di lapisan atas tanah.

2. Pupuk Kandang

Pupuk kandang bersumber dari kotoran hewan seperti ayam, sapi, kambing yang telah melalui proses fermentasi. Pupuk ini mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium yang membantu memperbaiki struktur tanah dan mencegah erosi. Pupuk kandang perlu dicampur dengan tanah sebelum penanaman. Misalnya, pupuk kandang mentah harus diberikan minimal 90 hari sebelum panen untuk tanaman yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah.

3. Pupuk Hijau

Pupuk hijau adalah tanaman tertentu, seperti kacang-kacangan atau rumput, yang ditanam kemudian dibajak ke dalam tanah untuk memperkaya kandungan nitrogen dan meningkatkan kesuburan. Biasanya, tanaman pupuk hijau ditanam pada musim gugur dan dibajak sebelum musim tanam berikutnya. Cara ini cocok untuk tanaman seperti jagung atau kapas, namun kurang efektif untuk tanaman yang juga merupakan jenis leguminosa, seperti kacang tanah.

4. Pengapuran (Liming)

Liming dilakukan untuk mengurangi keasaman tanah dengan menggunakan bahan seperti kapur dolomit atau kalsium karbonat. Dikutip dari Britannica, pupuk ini menambahkan kalsium dan magnesium yang penting bagi pertumbuhan tanaman.

Petani bisa menyebarkan kapur secara merata di permukaan tanah, kemudian diolah dengan cara dibajak agar tercampur. Waktu yang ideal untuk penggunaan pupuk adalah sebelum penanaman atau saat persiapan lahan.

5. Limbah Pertanian

Limbah pertanian, seperti jerami dan ampas kacang, juga dapat digunakan sebagai pupuk organik. Limbah ini membantu meningkatkan kandungan bahan organik dan kalium yang tersedia dalam tanah. Cara penggunaanya sederhana, dengan menyebarkan limbah langsung ke lahan pertanian dan membajaknya ke dalam tanah.

6. Limbah Industri dan Rumah Tangga

Limbah seperti ampas tebu dan residu cuka dapat diolah menjadi pupuk organik. Proses pengolahan limbah ini menghasilkan pupuk yang kaya nutrisi, sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.

Dikutip dari Fertilizer Machine, lumpur sungai juga dapat dibuat menjadi pupuk organik. Komponen lumpur yang lengkap, memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus