Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Orbit360 dan Habibie Center Akan Gelar Pameran Eduvex 2021, Gandeng 100 Kampus

Eduvex merupakan pameran pendidikan virtual yang menggandeng 100 perguruan tinggi se-Indonesia serta mengundang lebih dari 50.000 siswa dan guru.

30 September 2021 | 08.16 WIB

Orbit360 dan The Habibie Center akan menggelar Education Virtual Expo (Eduvex) 2021 pada 19-21 November 2021. Kredit: Orbit360
Perbesar
Orbit360 dan The Habibie Center akan menggelar Education Virtual Expo (Eduvex) 2021 pada 19-21 November 2021. Kredit: Orbit360

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Orbit360 dan The Habibie Center akan menggelar pameran Education Virtual Expo (Eduvex) 2021 sebagai salah satu upaya mendorong adaptasi dunia pendidikan dengan teknologi digital.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Eduvex merupakan pameran pendidikan virtual yang menggandeng 100 perguruan tinggi terkemuka se-Indonesia serta mengundang lebih dari 50.000 siswa dan guru. Eduvex 2021 akan diselenggarakan secara virtual pada tanggal 19-21 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain pameran virtual, Eduvex 2021 juga akan menghadirkan sesi-sesi webinar, talkshow, workshop guru, dan sesi-sesi menarik lainnya, dan seluruhnya dapat diikuti cukup melalui perangkat terkoneksi internet dari mana pun.

Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham A. Habibie, menyebut digitalisasi adalah alat untuk meraih demokrasi dalam dunia pendidikan. “Dalam prosesnya pasti ada gejolak karena sesuatu yang baru, namun gejolak yang muncul dari digitalisasi pendidikan merupakan hal yang normal,” ujar Ilham.

Hal itu disampaikannya dalam webinar pre-event Eduvex 2021 yang digelar Orbit360 dan The Habibie Center dengan tema “Digitalisasi dan Demokratisasi Pendidikan” pada Selasa, 28 September 2021.

Menurut Ilham, digitalisasi sejatinya merupakan upaya untuk memudahkan kehidupan manusia. “Dalam konteks pandemi corona, misalnya, digitalisasi menjadi jembatan untuk menggerakkan roda pendidikan. Hingga saat ini, hampir seluruh sekolah di Indonesia mengandalkan internet dalam proses belajar mengajar,” ujar Co-founder Orbit360 itu.

Bagaimanapun, ujarnya, digital adalah alat bantu. "Tidak berarti dengan digitalisasi akan meniadakan dunia yang kita kenal saat ini, yang masih analog. Ini kelihatan pada dunia pendidikan. Secanggih apa pun online learning, dengan alat-alatnya, internet koneksi yang bagus, tapi tetap perlu peran manusia,” tambah Ilham lagi.

Untuk itu, tambahnya, seluruh pihak di dunia pendidikan harus mempersiapkan diri, beradaptasi sebaik mungkin dengan proses digitalisasi yang masif terjadi agar proses transformasi yang terjadi dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara merata.

Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Budi Djatmiko, menyampaikan bahwa demokrasi dalam konteks pendidikan berarti kesempatan yang sama bagi semua orang memperoleh pendidikan tanpa membedakan ras, suku, kepercayaan, atau status sosial.

Digitalisasi di dunia pendidikan juga diyakini akan mendorong proses transformasi pendidikan. Transformasi tersebut bahkan dapat mengubah sistem pendidikan secara menyeluruh. Guru dan siswa tak lagi perlu bertatap muka, bahkan sumber ilmu tak lagi melulu bersumber pada guru.

“Pendidikan akan bergeser. Dulu pendidikan berada di dosen, ilmu ada di dosen, sekarang tidak. Ilmu pengetahuan ada di mana-mana. Dosen bekerja sebagai pendamping, pembimbing,” ujar Budi.

Baca:
87 Persen Mahasiswa Indonesia Salah Jurusan, Begini Tips Mudah Baca Bakat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus