Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Penganut Teori Konspirasi Klaim Temukan Artefak Mesir di Mars

Scott C. Waring percaya penemuannya membuktikan bahwa orang Mesir Kuno berasal dari Mars.

24 Agustus 2019 | 08.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penganut kepercayaan teori konspirasi Scott C. Waring mengklaim bahwa dirinya telah menemukan artefak Mesir Kuno pada foto Mars milik NASA. Waring melihat di Mars ada sarkofagus yang merupakan tempat untuk menyimpan jenazah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Waring sering mengunggah informasi mengenai kehidupan luar angkasa melalui situs blog-nya UFO Sightings Daily, yang telah memiliki pengikut online yang cukup besar. Dan dia percaya penemuannya membuktikan bahwa orang Mesir Kuno berasal dari Mars.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya punya penemuan menarik di Mars yang akan mengguncang arkeologi," kata Waring dalam video YouTube tentang penemuan itu, dikutip laman The Sun, Selasa, 20 Agustus 2019. "Ada semacam makam Mesir Kuno yang diukir di sisi gunung ini di Mars."

Kemudian Waring bertanya, Apakah orang Mesir kuno dari Mars? Apakah mereka kemudian pindah ke Mesir? Mesir sangat mirip penampilan dan cuacanya dengan Mars. "Tidak ada tempat lain di Bumi yang mirip Mars," ujar Waring.

Waring mengidentifikasi objek misterius dalam foto Mars yang diambil pada 2007 oleh lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat, NASA. Menurut NASA, gambar itu menunjukkan lapisan dan formasi batuan di tebing Cape St. Vincent di Kawah Victoria, Mars.

Waring menggunakan alat pengeditan foto untuk menyoroti apa yang dikatakannya adalah artefak Mesir Kuno yang terlihat dalam gambar. Selain sarkofagus, Waring mengklaim telah menemukan ukiran wajah, patung yang belum selesai, dan teknologi asing yang menurutnya ditinggalkan oleh penghuni Mars.

"Bukankah ini luar biasa, itu benar-benar terlihat seperti makam Mesir yang diukir di sisi gunung Mars," tutur Waring. "Tampaknya memiliki mata, hidung, dagu dan dahi yang sangat panjang, yang mungkin telah menempati otak yang lebih ditingkatkan."

Klaim Waring tidak didukung oleh bukti ilmiah, dan ilmuwan ruang angkasa belum menemukan petunjuk bahwa ada, atau pernah ada, kehidupan cerdas di Mars. Ilmuwan Nigel Watson, penulis UFO Perang Dunia Pertama, mengatakan komentar Waring hanya hamparan imajinasi.

"Saya pikir butuh banyak imajinasi untuk melihat sarkofagus dalam formasi batuan ini," kata Watson. "Untuk menyimpulkan bahwa itu adalah Mesir dan itu diciptakan oleh makhluk yang kemudian datang ke Bumi, di mana mereka mungkin membawa keterampilannya untuk membangun piramida, adalah rentang imajinasi yang bahkan lebih besar yang membawa kita ke dunia fantasi bukannya fakta."

Temuan ini lebih cenderung merupakan hasil pareidolia, efek aneh yang menyebabkan otak melihat bentuk, struktur, dan pola di mana mereka tidak ada. Menurut NASA, Pareidolia adalah fenomena psikologis di mana orang melihat bentuk yang dapat dikenali di awan, formasi batuan, objek atau data yang tidak terkait. "Ada banyak contoh fenomena ini di Bumi dan di luar angkasa," kata NASA.

Ini bukan pertama kalinya Waring membuat klaim keterlaluan tentang bidikan luar angkasa. Pada April, dia juga mengklaim telah menemukan patung alien seorang wanita telanjang di asteroid yang jauh. Kemudian pada Maret, Waring bahkan mengatakan ia menemukan ukiran filsuf Yunani Kuno Socrates di gundukan Mars.

THE SUN | UFO SIGHTINGS DAILY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus