Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon membantah isi laporan yang belakangan ini beredar kalau Amerika Serikat menyediakan data intelijen untuk pasukan Ukraina, membantu pasukan itu untuk secara efektif menewaskan sejumlah besar jenderal Rusia. Terhitung sudah sebanyak selusin jenderal Rusia terbunuh sejak perang dimulai akhir Februari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekan lalu, New York Times melaporkan kalau intelijen AS secara spesifik membantu memampukan pasukan Ukraina untuk menarget para jenderal Rusia. Sejumlah pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya mengaku mengambil peran atas kesuksesan tersebut, mengklaim bahwa kematian sebagian dari 12 jenderal Angkatan Darat Rusia yang memimpin invasi itu sebagai hasil langsung intelijen AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi dideskripsikan sebagai 'kritikal', dan seorang jenderal Angkatan Darat AS mengatakan jumlah jenderal Rusia yang tewas dekat garis depan, "Adalah hasil langsung dari para perwira jenderal yang pergi ke garis depan untuk memperkuat unit-unit yang tak berperforma baik."
Pada Kamis lalu, juru bicara Pentagon John Kirby merespons dengan menyatakan kalau AS hanya menyediakan intelijen perang untuk membantu Ukraina mempertahankan negaranya. "Kami tidak menyediakan data intelijen lokasi pemimpin militer senior di medan tempur atau berpartisipasi dalam keputusan penetapan target yang dipilih militer Ukraina," katanya.
Komunitas intelijen AS telah mengalihkan matanya yang tak berkedip ke invasi Rusia di Ukraina, membawa sejumlah satelit, drone, pesawat mata-mata, dan aset lainnya untuk menghadapi mesin-mesin perang Moskow. Banyak dari informasi kritikal yang dihasilkan sepertinya dalam bentuk foto-foto satelit mata-mata dan sadapan sambungan komunikasi unit-unit militer Rusia yang spesifik, mengungkap lokasi dan rencana-rencana mereka.
Seorang juru bicara untuk National Security Council (NSC) mengkonfirmasi AS menyuplai intelijen ke Ukraina, memungkinkan pasukan negara itu untuk bersiap menjelang serangan-serangan masif Rusia.
Intelijen AS, sebagai contoh, sangat penting di awal perang meletus yang lalu, memberi petunjuk kepada militer Ukraina akan besarnya serangan udara Rusia ke pangkalan udara Hostomel di Ukraina sebelah barat laut. Terkoordinasi dengan pasukan yang merangsek lewat darat, serangan udara itu bertujuan menguasai pangkalan udara itu demi bisa dengan mulus menguasai ibu kota Ukraina Kyiv.
Yang terjadi adalah pasukan Ukraina menunggu pasukan Rusia itu sampai ke pangkalan udara itu, menyekatnya dan mencegah kemenangan cepat Rusia. Pasukan Rusia dipaksa memasuki sebuah konflik di mana mereka tidak mengantisipasi sebelumnya.
Apakah AS menyediakan intelijen dengan maksud membunuh para jenderal Rusia? Pengakuan oleh NSC berarti AS menyediakan Ukraina dengan lokasi markas pasukan Rusia dan unit-unit lainnya. Washington juga akan menginformasikan Kyiv ketika ada markas pasukan Rusia yang memiliki kekuatan helikopter, konvoi darat, atau lalu lintas komunikasi yang melebihi daripada biasanya--yang mungkin mengindikasikan sesuatu yang besar akan terjadi atau seseorang yang penting akan datang berkunjung.
Dari informasi itu Ukraina lalu dapat menggerakkan artilerinya ke posisi untuk membom lokasi. Bisa juga mengirim satu dari kekuatan pesawat tempurnya yang minim dan sangat berharga untuk sebuah serangan udara.
Membunuh individual dalam sebuah perang, bahkan jenderal sekalipun, adalah tidak efisien. Simpul kekuatan, seperti unit markas, menjadi target yang lebih menarik. Markas dengan para perwiranya, perlengkapan komunikasi dan rencana-rencana agresi lebih penting daripada jenderal perorangan.
Para jenderal juga biasanya terkumpul di markas. Jika kekuatan serangan Ukraina berkecukupan, jumlah kematian para jenderal bisa langsung berlipat.
POPULAR MECHANICS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.