Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Senjata Penyembur Api, dari Bunker Musuh ke Sarang Tawon Pembunuh

Tentara Pembebasan Rakyat Cina masih menggunakan senjata penyembur api warisan invensi teknologi di masa Perang Dunia I.

14 Juni 2020 | 20.02 WIB

Senjata penyembur api flamethrower digunakan personel Tentara Pembebasan Rakyat Cina. CHINA MILITARY NETWORK
Perbesar
Senjata penyembur api flamethrower digunakan personel Tentara Pembebasan Rakyat Cina. CHINA MILITARY NETWORK

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Personel angkatan darat Tentara Pembebasan Rakyat Cina masih menggunakan senjata penyembur api warisan invensi teknologi di masa Perang Dunia I. Hal ini diketahui dari sejumlah foto yang disebut situs Popular Mechanics sebagai propaganda terbaru dari pemerintah Beijing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip China Defense Blog, militer Cina disebut mempertahankan senjata itu seiring dengan modernisasi yang dilakukan terhadap struktur kekuatannya. Senjata penyembur api itu masih menjadi bagian dari susunan organisasi dan perlengkapan untuk satu kompi rekayasa tempur dari brigade kekuatan gabungan bentukan terbaru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seperti di Amerika Serikat dan militer negara lainnya, Tentara Pembebasan Rakyat Cina disebut pula menjalani tren memindahkan personel dari divisi-divisi yang gemuk ke brigade-brigade yang lebih kecil dan lincah.

Senjata penyembur api ditemukan militer Jerman dalam Perang Dunia I (1914-1918) dan cepat disalin oleh hampir semua kekuatan industri perang di dunia. Flamethrower, nama senjata ini, biasanya digunakan oleh satuan tempur yang diisi oleh para perekayasa. Mereka menggunakannya untuk injeksi api beraliran jet api lewat mulut sempit atau celah bunker musuh, memanggang setiap orang di dalamnya.

Militer Amerika Serikat dan Soviet menggunakannya pula di tahun-tahun awal masa Perang Dingin tapi kemudian meninggalkannya pada 1970-an. Gara-garanya, flamethrowers jarang sekali ada yang memiliki jangkauan lebih jauh daripada 150 kaki (45 meter). Sedang mengadopsi versinya yang automatis penuh menyulitkan pengusung membawa senjatanya sedekat mungkin ke jarak tembak terhadap bunker atau targetnya yang lain.

Senjata penyembur api yang digunakan tentara Cina adalah model Type 74, atau pengembangan dari LPO-50 bikinan Soviet. Senjata itu dilengkapi dua tangki berisi bensin pekat untuk sekali semburan selama 2-3 detik dengan jarak tembak efektif 40-50 meter. Mekanismenya, bensin dipicu oleh sistem pemantik yang menggunakan magasin kosong.

Di Amerika Serikat, senjata ini mungkin menemukan alasannya untuk juga tetap dipertahankan dengan pengembangan yang berbeda. Seperti diketahui, belum lama ini ahli serangga belum lama ini menemukan koloni tawon jenis V. mandarinia yang mematikan di Amerika dan Kanada.

Flamethrower untuk memerangi tawon pembunuh faktanya juga dilakukan di Cina. Pada 2013, tentara Cina menggunakannya untuk menghancurkan sarang tawon sebesar 1,5 meter dan tergantung di ketinggian 30 meter. Kawanan serangga dengan sengat dari sarang itu sebelumnya diberitakan telah membunuh satu warga setempat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus