Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Serang Abu Bakr al Baghdadi: Ini Sejarah Helikopter Chinooks dan Apache

Ini sejarah dua helikopter yang digunakan pasukan Amerika menggempur persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi.

29 Oktober 2019 | 11.56 WIB

Helikoper Amerika Serikat CH-47 Chinooks melakukan latihan bersama dengan pasukan NATO saat latihan gabungan di Zaragoza, Spanyol, 4 November 2015. AP/Abraham Caro Marin
Perbesar
Helikoper Amerika Serikat CH-47 Chinooks melakukan latihan bersama dengan pasukan NATO saat latihan gabungan di Zaragoza, Spanyol, 4 November 2015. AP/Abraham Caro Marin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan komando khusus Amerika Serikat menyerbu lokasi persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi di Syria, Sabtu malam, 26 Oktober 2019, dengan menggunakan helikopter AH-64 Apache dan CH-47 Chinooks.

Status Apache sebagai helikopter serangan utama sejauh ini tetap tidak tertandingi. Jenis ini banyak digunakan di Timur Tengah dan juga negara-negara seperti Inggris, Mesir, India dan Taiwan. Helikopter AH-64 Apache ini merupakan alat serang lapis baja senilai US$ 35 juta, yang bisa mengemas sebanyak 16 rudal anti-tank di bawah sayapnya.

Apache diawali dengan Model 77 yang dikembangkan oleh Hughes Helikopter untuk Angkatan Darat AS untuk menggantikan AH-1 Cobra. Prototipe AH-64 pertama kali diterbangkan pada 30 September 1975.

Angkatan Darat AS memilih YAH-64 di atas Bell YAH-63 pada 1976, kemudian menyetujui produksi penuh pada 1982. Setelah membeli Hughes Helicopters pada 1984, McDonnell Douglas melanjutkan produksi dan pengembangan AH-64.

Helikopter ini memperkuat Angkatan Darat AS pada April 1986. AH-64D Apache Longbow yang canggih dikirim ke Angkatan Darat pada Maret 1997. Produksi dilanjutkan oleh Boeing Defense, Space & Security, dengan lebih dari 2.000 AH-64 pada 2013.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Helikopter AH-64 Apache milik tentara AS terlihat dalam latihan bersama tentara Korea Selatan, di dekat zona demiliterisasi, yang memisahkan kawasan Korsel dan Korut di Pocheon, Korea Selatan pada 21 April 2017. REUTERS/Kim Hong-J

Angkatan Darat AS adalah operator utama AH-64. Namun Apache menjadi helikopter serang utama dari banyak negara, termasuk Yunani, Jepang, Israel, Belanda, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Helikopter  telah dibangun di bawah lisensi di Britania Raya sebagai AgustaWestland Apache.

AH-64 Amerika telah bertugas dalam konflik di Panama, Teluk Persia, Kosovo, Afghanistan, dan Irak. Israel menggunakan Apache dalam konflik militernya di Libanon dan Jalur Gaza. Inggris dan Belanda menggunakannya dalam perang di Afghanistan dan Irak.

Sedangkan helikopter CH-47 merupakan produksi Vertol Aircraf Co yang dibeli Boeing pada 1960. Dalam laman Boeing, Vertol Aircraft Co merupakan pabrik helikopter di Philadelphia. Perusahaan itu membuat tiga jenis helikopter berbaling-baling tandem yang sedang diproduksi: Chinook untuk Angkatan Darat AS, Ksatria Laut untuk Angkatan Laut dan Marinir AS, dan komersial 107 -11 untuk maskapai.

Vertol dimiliki oleh seorang insinyur pesawat Frank Piasecki. Ia merancang mendirikan helikopter dua rotor berbentuk pisang pada 1945. Piasecki meninggalkan perusahaan pada 1955, dan dinamai Vertol pada tahun berikutnya.

Chinooks adalah helikopter angkut rotor-tandem  YHC-1B yang diluncurkan pada 1961. Helikopter ini dirancang untuk melayani Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS sebagai helikopter pengangkat sedang dan berkembang menjadi beberapa versi.

Army Chinook lengkap pertama, yang dinamai CH-47A, mulai beroperasi pada Agustus 1962 dengan berat kotor 14.969 kilogram. Boeing memperkenalkan CH-47B pada 1966 dengan peningkatan badan pesawat dan pembangkit listrik yang disediakan oleh mesin T55-l-7C. Berat kotornya naik menjadi 18.144 kilogram.

CH-47C dikembangkan pada 1967 sebagai tanggapan atas permintaan Angkatan Darat untuk mengangkut muatan 6804 kilogram dan bisa bertahan pada suhu  35 derajat Celsius pada ketinggian  1.219 meter. Itu didukung oleh mesin T55-l-11 dan memiliki kemampuan berat kotor  20.865 kilogram.

Chinook pertama kali digunakan dalam pertempuran pada 1965 selama konflik Vietnam. Selama hari-hari terakhir perang, Chinook dilaporkan membawa 147 pengungsi dalam satu kali angkut. Model CH-47A, B dan C melayani sampai perang berakhir pada 1975.

Setelah Perang Vietnam, Boeing dan Angkatan Darat memulai peningkatan armada besar yang mengarah pada pengembangan CH-47D. Hampir 500 model awal Chinooks mengalami proses modernisasi luas di Philadelphia yang menghasilkan armada CH-47 yang pada dasarnya baru.

CH-47D Chinook adalah elemen sentral dalam operasi Angkatan Darat AS dalam Perang Teluk Persia. Versi model D juga digunakan untuk ekspor termasuk International Chinook dan SD Super D, di 20 negara telah mengoperasikan berbagai model CH-47.

Sedangkan CH-47F adalah helikopter multimission canggih dengan sistem manajemen kokpit digital yang terintegrasi penuh, Arsitektur Avionics Umum, kokpit, dan kemampuan penanganan kargo canggih yang melengkapi kinerja misi dan karakteristik penanganan pesawat.

Komando Operasi Khusus Angkatan Darat MH-47G menggabungkan banyak sistem dan fitur Chinook. Yang paling menonjol di antaranya adalah tangki bahan bakar yang menyediakan dua kali kapasitas CH-47F dan sistem pengisian bahan bakar dalam penerbangan. MH-47G diproduksi ulang pada jalur produksi MH-47G/ CH-47F yang umum.

Menggunakan badan pesawat Chinook, Helikopter Boeing juga membangun Model 234 LINK, Chinook komersial yang digunakan untuk penumpang, kargo, eksplorasi minyak dan gas, dan penebangan.

Pada 2014, Boeing mengatakan bahwa program modernisasi CH-47F/ MH-47G yang berlangsung, meliputi campuran pesawat remanufaktur dan baru, yang memastikan helikopter rotor tandem ini tetap berada di armada Angkatan Darat hingga setidaknya 2030-an. Chinooks telah melayani angkatan bersenjata lebih dari 19 pelanggan internasional dan tampil dalam layanan komersial di seluruh dunia.

BOEING | NATIONAL INTEREST

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus