Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Spesies Burung di Indonesia Bertambah, Ada Nama Iriana Jokowi

Nama salah satu spesies burung terbaru diambil dari nama Ibu Negara, Iriana Jokowi.

2 Juni 2018 | 12.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Jumlah spesies burung di Indonesia bertambah lagi pada tahun ini dan nama salah satunya diambil dari nama Iriana Jokowi. Salah satunya spesies burung endemis dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Salah satu penambahan jenis tersebut yaitu Myzomela rote atau Myzomela irianawidodoae. Burung endemis Pulau Rote di kawasan Nusa Tenggara Timur yang dideskripsikan oleh LIPI pada tahun 2017," ujar Head of Communication and Institutional Development Burung Indonesia Ria Saryanthi dalam keterangan yang diterima Tempo, Kamis, 31 Mei 2018. Nama M. irianawidodoae diambil dari nama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Burung tersebut termasuk dalam famili Meliphagidae yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999. Ini, kata Ria, berarti bertambah satu jenis burung yang dilindungi menjadi 436 dari sebelumnya 435 jenis.

Menurut Data Burung Indonesia 2017, Indonesia memiliki jumlah 1.769 jenis burung, yang sebelumnya teridentifikasi sebanyak 1.672 jenis. Tahun ini jumlah burung yang teridentifikasi bertambah dua jenis lagi, salah satunya merupakan jenis endemis Indonesia. Jadi, jumlah jenis burung di Indonesia pada 2018 adalah 1.771 jenis.

"Selain M. rote, satu jenis burung baru yang telah teridentifikasi yaitu paok papua atau Erythropitta macklotii," tambah Ria. "Dengan penambahan ini, jenis burung yang khas atau endemis dari Indonesia telah bertambah menjadi 513 jenis."

Berdasarkan Daftar Merah Badan Konservasi Dunia (IUCN Red List), status burung terancam punah secara global yang tercatat di Indonesia mangalami sedikit perubahan. Yang sebelumnya terdapat tiga jenis burung yang status keterancamannya kini meningkat.

Ketiga jenis burung tersebut antara lain Dara-Laut Alaska atau Onychoprion Aleuticus yang sebelumnya berisiko rendah terhadap kepunahan menjadi rentan. Kemudian Myzomela batjanensis yang sebelumnya berstatus mendekati terancam punah menjadi rentan. Dan ketiga Punggok Sumba atau Ninox sumbaensis yang sebelumnya berstatus mendekati terancam punah, kini meningkat tajam menjadi genting.

"Jika alam Indonesia sebagai habitat burung terus menerus dirusak, maka bukan tidak mungkin banyak jenis burung akan punah bahkan sebelum ditemukan," kata Biodiversity Conservation Specialist Burung Indonesia Ferry Hasudungan.

Terlebih lagi, kata Ferry, yang sekarang sudah ditemukan pun bisa jadi tidak akan dinikmati oleh anak cucu nanti. Mereka, Ferry berujar, tidak akan mengenal dan hanya mengetahui melalui literatur akademis.

Simak kabar terbaru dari Iriana Jokowi atau kabar terbaru tentang spesies burung di Indonesia hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus