Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Seorang produser film 212 The Power of Love, Erick Yusuf mengatakan, sinema itu dibuat dengan dua tujuan. Pertama untuk meluruskan pandangan dan fitnah tentang radikalisme aksi 212 pada 2 Desember 2016, dan kedua untuk meningkatkan gairah umat menonton film dakwah.
Baca: Oki Setiana Dewi Akui Film 212 Sempat Terkendala Dana
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masak kalah sama film (tentang) setan, jangan mau kalah,” katanya kepada Tempo di sela acara nonton bersama film itu di Bandung, Rabu malam, 9 Mei 2018.
Menurut Erick, film dakwah selama ini belum mendapat tempat yang baik di bioskop. “Film (tentang) setan 400-600 layar di seluruh Indonesia karena sebelumnya pernah menembus empat juta penonton,” ujar anggota Majelis Ulama Indonesia bidang seni budaya itu.
Sementara film 212 sekarang ini, mendapat porsi 68 layar bioskop berbagai tempat di Indonesia. Pembuat film berharap umat Islam mendukung film seperti 212 agar film dakwah semakin banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Erick mengatakan, film independen berjenis dokumenter drama ini tidak dibiayai oleh perusahaan besar. Pembiayaan ditanggung patungan, diantaranya seperti kameramen yang menjual mobilnya. Para pemain dan kru film 212 The Power of Love dalam pemutaran perdana yang dilaksanakan di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Pusat, 1 Mei 2018. Tempo/ Ammy Hetharia
“Sponsor pada takut jadi dananya dari sendiri,” katanya. Rencana penayangannya pada 2018 pun ujar Erick sempat ada pihak yang meminta agar dimundurkan ke 2019. “Entah siapa yang gelisah, katanya takut mempengaruhi pemilihan kepala daerah,” kata dia.
Seorang produser lainnya, Helvy Tiana Rosa mengatakan, film 212 merupakan bagian dari jihad budaya yang positif. Di dunia maya pun disebarkan kampanye putihkan bioskop yang bertujuan agar film itu banyak ditonton orang terutama oleh umat Islam.
“Yuk beri konten-konten positif pada bioskop kita,” katanya yang disambut teriakan takbir oleh penonton film di Bandung, Rabu malam, 9 Mei 2018.
Dia meminta kalangan seperti ibu-ibu pengajian di majelis taklim, dan khutbah salat Jumat diselingi pesan untuk datang menonton film 212 The Power of Love di bioskop. Sepekan ini, kata Helvy, sinema tersebut bersaing dengan film barat seperti Avengers The Infinity War. “Minggu depan Deadpool 2, kalau sedikit yang nonton, film 212 akan digeser,” ujarnya.