Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Creative Youth for Tolerance (CREATE) menyelenggarakan CREATE Moments: Pameran Seni Siswa Nasional untuk Toleransi, Anti Kekerasan, dan Keberagaman. Pameran ini akan dibuka mulai 1 sampai 4 Desember 2022 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat pukul 09.00-16.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tujuan Pameran Seni
Pameran ini bertujuan untuk mengedukasi dan menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian di generasi muda. Banyak rangkaian aktivitas yang dapat anda ikuti seperti Art Exhibition, Art Performance, Exhibition Tour, Virtual Exhibition, Create Talks : Discussion and Workshop, Flashmob, Lapak Live Drawing, dan Lapak Main-main.
Kegiatan ini diadakan sebagai kontribusi untuk Tahun Toleransi 2022, Hari Toleransi Internasional 16 November 2022, Hari Hak Asasi Manusia 10 Desember 2022, dan 16 hari Kampanye Anti Kekerasan terhadap Perempuan/Anti Kekerasan Berbasis Gender 25 November-10 Desember 2022.
“Tiga tahun pelaksanaan program dengan menggunakan seni budaya untuk meningkatkan toleransi di antara para anggota komunitas sekolah. Kami sudah menjangkau hampir 200 sekolah di seluruh Indonesia dan melakukan pendampingan intensif 23 sekolah Madrasah atau Aliyah. Kami mempersembahkan karya dari para siswa yang sudah mendapat pendampingan kolaborasi dalam ekspresi toleransi,” ucap M.Ilham Saenong selaku Project Manager CREATE dalam Seremoni Pembukaan Create Moments Pameran Seni Siswa Nasional untuk Toleransi, Anti Kekerasan dan Keberagaman, Museum Nasional Indonesia, Kamis, 1 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
(kiri ke kanan)Ayu Nurlita, Ayu Nurlita, Jeffery Cohen, Dwinoto Aji Bayu Setyo dalam Seremoni Pembukaan Create Moments : Pameran Seni Siswa Nasional untuk Toleransi, Anti Kekerasan, dan Keberagaman di Museum Nasional Indonesia, Kamis, 1 Desember 2022. TEMPO/Jessyca Gazella
Acara seremonial pembukaan Pameran Seni Siswa Nasional dibuka dengan penampilan dari 2 siswa yang terlibat dengan CREATE. Dwinoto Aji Bayu Setyo siswa SLB Terpadu Bekasi dan Ayu Nurlita siswa SMAN 1 Batujajar menampilkan aksi Stand Up Comedy di atas panggung.
Tentang CREATE
CREATE merupakan inisiasi Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (HIVOS) Organisasi Masyarakat Sipil yang menjunjung dan memajukan nilai -nilai humanis dan didukung oleh The United States Agency for International Development (USAID). Create bersama dengan USAID membuat program yang bertujuan untuk meningkatkan toleransi di semua kalangan siswa.
CREATE (Creative Youth Tolerance) merupakan sebuah program yang memiliki tujuan untuk meningkatkan praktik toleransi di lingkungan sekolah dengan menggunakan pendekatan seni budaya. Program ini berkolaborasi di kalangan sekolah yang terdiri dari mulai siswa, guru, orang tua, dan komite sekolah untuk memajukan toleransi dan agama, etnis, gender, dan disabilitas di Indonesia. CREATE dilaksanakan di tiga provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Keberagaman Agama dan Kesetaraan Gender karya Abel Putri Sagita asal sekolah SMAN 1 Patianrowo dalam CREATE Moments: Pameran Seni Siswa Nasional untuk Toleransi, Anti Kekerasan, dan Keberagaman di Museum Nasional Indonesia, Kamis, 1 Desember 2022. TEMPO/Jessyca Gazella
Melalui pendekatan seni budaya para anggota komunitas sekolah dapat menerapkan sikap toleransi di kehidupan kesehariannya. Toleransi itu penting, sebab mengajarkan secara teori saja tidak cukup. Toleransi perlu ada dalam dunia sosial, lingkungan setiap orang berinteraksi dengan sesama yang lebih luas. Sekolah menjadi suatu tempat anak untuk berproses membentuk karakter, identitas, dan kemampuan merespon dunia yang lebih besar.
Karya siswa ditampilkan dalam Pameran Seni Nasional Create. Sebanyak 49 siswa turut menyumbangkan karyanya dalam pameran ini dan 103 seniman muda yang menayangkan karyanya secara online. Pameran ini menjadi sebuah ruang untuk memahami keberagaman dan nilai-nilai kesetaraan. Pameran ini juga memaparkan arti nilai-nilai toleransi di sekolah dengan media lukisan, puisi, video, dan karya lainnya. Karya seni bisa menjadi praktik kreatif untuk menyalurkan gagasan kritis agar berdampak dan bisa membawa sebuah perubahan.
JESSYCA GAZELLA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.