Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Didi Kempot Jadi Dewa Patah Hati Gara-gara Manggung Saat Lebaran

Banyak warganet yang ternyata mengagumi Didi Kempot dan mengomentari video saat penyanyi campursari itu tampil di panggung saat Lebaran.

16 Juni 2019 | 19.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyanyi dangdut Didi Kempot dan rekannya menyanyi saat kampanye PDIP di Sleman, Yogyakarta, (1/4). Kampanye terakhir PDIP di Yogyakarta di bagi di dua tempat yaitu di Alun-alun selatan dan di Sleman. ANTARA/Regina Safri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Komunitas pengagum penyanyi campursari asal Solo, Didi Kempot dideklarasikan pada Sabtu malam, 15 Juni 2019. Pembentukan komunitas Solo Sad Bois Club yang sekaligus menobatkan Didi sebagai Dewa Patah Hati itu berawal dari pesan yang viral di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inisiator Solo Sad Bois Club, Fajar Romadona menceritakan pada Lebaran lalu Didi Kempot manggung di Taman Balekambang Solo. "Kami iseng-iseng merekamnya dan mengunggahnya di media sosial," katanya di sela deklarasi komunitas di Rumah Blogger Indonesia atau RBI Solo, Sabtu malam 15 Juni 2019.

Tayangan video tersebut diposting ulang oleh Agus Mulyadi, seorang pesohor media sosial asal Magelang. Tidak dinyana, video tersebut menjadi viral di media sosial. "Videonya tembus 400 ribu tayangan," kata Fajar.

Banyak warganet yang ternyata mengagumi penyanyi campursari asal Solo tersebut dan mengomentari video tadi. "Hingga kini, notifikasi komentar belum berhenti," katanya. Sebagian besar mendiskusikan lagu-lagu Didi Kempot, terutama yang memiliki tema-tema patah hati.

Sejumlah pengagum Didi Kempot membentuk komunitas Solo Sad Bois Calub di Rumah Blogger Indonesia (RBI) Solo, Sabtu 15 Juni 2019. Mereka sekaligus memberikan julukan Dewa Patah Hati kepada penyanyi campursari tersebut. TEMPO | Ahmad Rafiq

Respons netizen itu membuat Fajar berinisiatif membentuk wadah penggemar Didi Kempot dalam sebuah komunitas. "Ternyata informasi mengenai Didi Kempot di media sosial sangat minim," katanya. Mereka membangun jaringan penggemar untuk berbagi informasi mengenai Lord Didi, sapaan kepada penyanyi tersebut.

Manajer Didi Kepot, Yan Vellia mengaku bangga dengan terbentuknya komunitas tersebut. "Tentunya komunitas ini merupakan dukungan dari para Kempoters," katanya.

Dia berharap terbentuknya komunitas penggemar ini bisa semakin mendorong agar Didi Kempot semakin produktif. "Dan bisa terus membuat karya yang bisa digunakan sebagai curhat oleh para penggemar," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus