Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Institut Francais d’Indonesie atau Institut Français Indonesia akan kembali menggelar Festival Sinema Prancis yang ke-21 pada 6 sampai 10 November 2019. Sebanyak 12 film pilihan dengan beragam genre akan diputar di 15 kota Indonesia. Sebagai pembuka festival, akan diputar Love At Second Sight karya Hugo Gelin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 15 kota yang akan menjadi tempat pemutaran film adalah Banda Aceh, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Makasar, Denpasar, Ambon. Selain di kota-kota besar ibu kota provinsi itu, Festival Sinema Prancis ini juga akan diputar di Surakarta, Salatiga, Purwokerto dan Malang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atase Kebudayaan Prancis di Indonesia, Abdramane Kamate mengatakan film yang disajikan kepada para penggemar film Prancis telah diseleksi dengan ketat. Film-film beragam genre ini merupakan film-film yang berprestasi di berbagai festival film nasional dan internasional. "Sudah mencapai kesuksesan dan popularitas di Prancis dan mempresentasikan nilai-nilai dari Prancis," ujar Kamate dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 29 Oktober 2019.
Penonton bisa menyaksikan genre film yang beragam, mulai dari dokumenter, drama, drama komedi, sampai biografi. Seperti film Le Grand Bal yang bergenre dokumenter. Film yang masuk nominasi Cesar Awards 2019 dan Festival Cannes 2018 ini menceritakan tentang penggemar tari tradisi. Ada juga film berjudul Victoria yang juga masuk Cesar Awards 2017 dan Cannes 2016 dengan genre drama komedi.
Film Gueule D’ange pernah berkompetisi di Festival Film Cannes 2016 dan berkisah tentang seorang anak yang hidup dalam situasi yang sulit. Penonton juga bisa memilih Petit Paysan, film drama yang mendapatkan penghargaan Cesar Awards 2018 untuk kategori aktor terbaik.
Selain pemutaran film, akan digelar pula masterclass dengan para sineas Prancis dan Indonesia dalam acara Indonesia - France co-production. Menurut Kamate, program ini dilaksanakan karena mereka melihat Indonesia memiliki potensi besar dalam industri film. Mereka akan melibatkan produser Indonesia dan Prancis untuk rencana co-produksi film.
Masterclass ini akan menghadirkan produser dan kepala rumah produksi independen Andolfi, Arnaud Dommerc; sutradara dan produser dari SaNoSi, Jean-Margie Gigon; Sarah Bariset dari Deuxeme Ligne yang mengembangkan feature film Prancis berkolaborasi dengan broadcaster dokumenter Prancis. Dari Indonesia akan hadir produser film Istirahatlah Kata Kata, Yulia Evina Bhara; aktor Verdi Solaiman; dan produser Kulari ke Pantai, Mandy Marahimin.