Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Si Manis Jembatan Ancol tidak ingin hanya fokus pada cerita horornya saja, tapi ingin memberikan nilai bagi para penontonnya. Anggy Umbara sebagai sutradara film ini pun ingin mengajak para penonton untuk lebih perhatian kepada sesama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebenarnya film ini mengajak kita untuk bercermin, lebih peduli dengan orang di sekitar kita, apakah mereka sudah bahagia atau belum," kata Anggy dalam konfrensi pers Film Si Manis Jembatan Ancol di Epicentrum XXI pada Jumat, 13 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya sebagai manusia harus peka terhadap sesama, jangan sampai orang di sekitar berpura-pura bahagia di depan kita. Dengan begitu kita bisa mengurangi hal buruk yang akan terjadi di kemudian hari.
Anggy juga mengaitkan film ini dengan isu sosial yang sering terjadi khususnya pada perempuan. "Pesan yang mau disampaikan sebenarnya adalah mengangkat isu sosial diskriminasi perempuan," kata Anggy. Menurutnya saat ini masih banyak perempuan yang belum mendapatkan haknya secara layak.
Stigma film horor yang menampilkan adegan vulgar pada film Si Manis Jembatan Ancol kali ini hilang. Anggy menghadirkan sosok Si Manis dengan kerudung dan gaun panjang berwarna merah. Ia pun mengubah set lokasi menjadi tahun 70-an, agar menghidupkan kisah Si Manis kembali.
Anggy ingin mengembalikan sosok Si Manis kembali ke cerita awalnya pada 1973. Menurut Anggy, sinetron Si Manis Jembatan Ancol yang populer pada 1990-an tidak sesuai dengan cerita film aslinya. Si Manis 1990-an, menurut Anggy, telah merusak citra dari tokoh utama di film tersebut.
Film Si Manis Jembatan Ancol akan tayang pada 26 Desember 2019. Indah Permatasari akan menjadi pemeran utama dalam film ini, Si Manis dan Ozy Syahputra yang menjadi hantu di sinetron Si Manis Jembatan Ancol tahun 90-an akan berperan sebagai rentenir pada film kali ini.
MARVELA