Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Kejujuran Wadah Kaca Karya Hendriana Werdhaningsih

Pameran tunggal Hendriana Werdhaningsih, menyajikan karya-karya obyek produk dengan penjelajahan bentuk dengan material gelas.

27 Agustus 2019 | 10.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pameran tunggal Hendriana Werdhaningsih alias Henne kolaborasi dengan Suji di Orbital Dago Bandung sejak 6 Agustus hingga 5 September 2019. (ANWAR SISWADI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, BandungHendriana Werdhaningsih alias Henne menggelar pameran tunggal berbasis kaca tipis. Rancangannya menawarkan kebaruan bentuk dan makna pada beragam wadah cairan seperti botol, tabung, gelas, dan kendi. Pameran itu berlangsung di galeri Orbital Dago, Bandung, sejak 6 Agustus hingga 5 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inspirasi idenya berawal dari wadah dan peralatan tabung di laboratorium. Pengajar Desain Produk di Universitas Paramadina itu juga teringat masa kecilnya yang menyukai tayangan orang sedang mencampur bahan kimia di tabung dan bejana reaksi. Pada eksplorasi perdananya dengan bahan gelas seperti itu ia mengaku senang hingga menjajal banyak rancangan bentuk. “Misalnya kendi yang biasanya terbuat dari tanah liat yang hangat dibuat dengan bahan gelas sehingga dingin,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Henne mengaku dapat pengalaman baru soal desain dan produksinya. Pada kekaryaannya kali ini ia bekerjasama dengan Suji, pembuat peralatan berbahan beling. Pemiliknya teman sekolah semasa kecil dulu di Bandung. Mereka akhirnya berkolaborasi dalam pameran berjudul Function Follows Clarity ini. “Bentuk akhir desainnya tetap harus menyesuaikan dengan tim produksi,” ujar kurator pameran Rifky Effendy, Senin, 26 Agustus 2019.

Pameran tunggal Hendriana Werdhaningsih atau biasa dipanggil Henne , menyajikan karya-karya obyek produk dengan penjelajahan bentuk dengan material gelas , yang berkolaborasi dengan produsen gelas tableware dari Bandung, SUKI.

Pameran tunggal Hendriana Werdhaningsih alias Henne kolaborasi dengan Suji di Orbital Dago Bandung sejak 6 Agustus hingga 5 September 2019. (ANWAR SISWADI)

Judul Function Follows Clarity kata Rifky seolah mempermainkan frase “bentuk mengikuti fungsi” yang dicetuskan seorang arsitek Amerika Serikat awal abad ke-20 Louis Henry Sullivan. Jargon sosok yang dikenal juga sebagai Bapak Modernism itu berpengaruh pada praktek arsitektur dan desain industri modern hingga menghindari aspek ornamen.

Kekaryaan Hanne merujuk pada sifat metarial fisik maupun kimiawi serta makna budaya dari industri era modern. Gelas mempunyai karakter bening, transparan, permukaan yang licin dan halus , memaknai kejernihan dan kejujuran. “Selain ada kekuatan tapi sekaligus ada kerapuhan dalam dirinya,” kata Rifky.

Bentuk-bentuk wadah dari budaya tertentu seperti kendi, gelas , tabung kadang dikombinasi dengan materi lain. Dengan kayu misalnya yang berkarakter padat namun tetap terasa harmonis. Permainan materi, bentuk maupun aspek formal lainnya menjadi berbeda ketika ditampilkan bersentuhan dengan aspek ruang , cahaya dan unsur bayangan.

Perempuan kelahiran Bandung 1974 ini merupakan lulusan Desain Produk ITB 1998 serta peraih gelar master dari kampus yang sama pada 2005. Sejak Juli lalu ia menempuh program PhD di Institute of Design, Illinois Institute of Technology, Amerika Serikat. Selain mengajar ia menjadi Kepala Program Studi Desain Produk di Universitas Paramadina Jakarta.
Di sela kegiatan mengajarnya ia pernah ikut beberapa pameran gambar, perabot kantor, video performance. Acaranya seperti Him & Her di Mozaik Jakarta 2016, Konco Wingking di Bandung 2015 dan 2016.
ANWAR SISWADI

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus