Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Lain dulu lain sekarang

Film yang muda yang bercinta kini bisa dinikmati penonton di gedung-gedung bioskop. pihak keamanan pernah melarangnya lima belas tahun lalu. sajak-sajak di dalamnya dianggap mengejek orde baru.

18 September 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RIWAYAT hilangnya Yang Muda Yang Bercinta dari peredaran 15 tahun lalu cukup berliku. Mula-mula pihak keamanan merasa risih dengan sajak-sajak di dalamnya yang ''isinya mengejek Orde Baru, yang katanya memberi keleluasaan pada cukong,'' demikian kata Sumadi kepada TEMPO. Sumadi adalah Dirjen Radio, Televisi, dan Film merangkap Ketua Badan Sensor Film (BSF) pada tahun 1978 itu. Akibatnya, film itu dicincang sepanjang 600 meter. Kopi asli film itu mempunyai masa putar 2 jam 48 menit, dan setelah dicukur, panjang film itu menjadi 2 jam 28 menit. Tapi, untuk amannya, menurut Sumadi, BSF mengundang sekitar 20 anggota satuan tugas intelijen Hankam untuk menonton film tersebut. ''Kami memutar versi yang belum dipotong dan versi yang sudah dipotong,'' tutur Sumadi pula. Setelah itu, baru pihak BSF meloloskannya untuk 17 tahun ke atas. Ternyata, sebulan kemudian, Laksus Pangkopkamtibda Jakarta menulis surat kepada Tjokropranolo, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Isi suratnya meminta agar film itu dilarang beredar di semua bioskop dalam wilayah DKI Jakarta Raya (TEMPO, 7 Oktober 1978). Dan delapan hari kemudian, pengurus Gabungan Pengusaha Bioskop di Jakarta menerima surat larangan peredaran film tersebut yang ditandatangani Gubernur Tjokropranolo. Tjokropanolo, ditemui sehabis salat Jumat pekan lalu di gedung Wisma Puncak, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa suratnya itu adalah ''akibat'' surat Laksusda Jakarta. Tentang boleh beredarnya film itu kini, ia tak memberikan komentar. Larangan 15 tahun lalu itu menghebohkan masyarakat. Tak kurang Menteri Penerangan (saat itu) Ali Moertopo harus memberikan penjelasan di DPR. Ia mengatakan bahwa film Yang Muda memang sudah dinyatakan lolos oleh BSF. Masih belum beres juga, beberapa minggu kemudian, sebuah ''tim tingkat tinggi'' yang terdiri dari Pangkopkamtib Laksamana Sudomo dan Kaskopkamtib Jenderal Yoga Sugama serta beberapa perwira tinggi Hankam lainnya duduk selama hampir dua setengah jam meneliti film yang membuat repot itu. Hasilnya: film itu boleh beredar, dengan sensor yang sudah dilakukan oleh BSF. Tapi produser Matari Artis Jaya Film, kini bernama PT Raviman Film, tampaknya telanjur patah arang. ''Film itu sudah tidak utuh. Tidak ada kontinuitasnya,'' keluhnya. ''Semua adegan pembacaan puisi dan beberapa dialog kritis dipotong.'' Setelah sempat diputar sehari di beberapa bioskop di empat kota termasuk Jakarta, Manu Sukmajaya, produsernya, sendirilah yang menarik kembali film yang dianggapnya sudah compang-camping itu. Dan film yang ongkos produksinya Rp 495 juta itu (tujuh kali lebih mahal daripada umumnya biaya film saat itu) masuk gudang. Baru 15 tahun kemudian, Manu berniat mengedarkan lagi film itu. ''Saya melihat keterbukaan. Majalah Forum Keadilan dan tabloid Detik yang kritis toh dibolehkan. Saya menemui Ketua BSF Sukanto, dan menanyakan kemungkinan beredarnya film ini tanpa sensor panjang,'' tutur Manu. Dan ternyata BSF meloloskannya dengan hanya memotong segelintir adegan Aktris Poppy Darsono yang kelihatan agak polos berlari di pinggir pantai. Alasan Sukanto meloloskan film ini, ''Sesuai dengan kriteria yang dijadikan pedoman BSF, film itu tidak jadi masalah.'' LSC dan Gabriel Sugrahetty

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus