Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Seniman Hilman Hendarsyah menghelat pameran tunggal berjudul 'Ommatidia' di Galeri Orbital Dago Bandung sejak 1 Februari – 3 Maret 2024. Kekaryaannya pada kanvas dan buku menampilkan gambar aneka serangga yang berinteraksi dengan manusia. “Ommatidia mengacu pada sekumpulan gabungan penglihatan atau mata majemuk pada artropoda seperti serangga, krustasea, dan kaki seribu,” kata Hilman, Kamis, 1 Februari 2024.
Tentang Pameran Ommatidia
Ommatidia merupakan gabungan unit tunggal dari penerima cahaya atau reseptor yang biasa disebut sebagai ommatidium. Tersusun menjadi satu kesatuan unit besar, jumlah ommatidium bisa mencapai hingga 20 ribu unit. Pada pamerannya, istilah Ommatidia dimaksudkan untuk menyuarakan nasib serangga terkait berbagai isu dan kondisi lingkungan serta ancaman manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi manusia, serangga bisa digunakan sebagai makanan, untuk tekstil, zat warna, juga menjadi musuh, dan dianggap merusak tanaman. Dibuat pada 2020, Hilman menggambar aneka serangga itu dengan nuansa hitam putih yang dikombinasi aneka warna lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya dia pernah menggambar berbagai gestur fauna seperti tikus, kucing, ikan , burung, dan hewan lain, terkait pengaruh tindakan manusia kepada alam sekitarnya. “Digambarkan dengan nuansa murung , surealistik, dan dramatik,” kata Rifky Effendy dari Galeri Orbital Dago Bandung.
Lukisan dengan judul One Bed With Bug berukuran 100 x 75 cm. (Dok.Orbital).
Selintas karya Hilman menurutnya seperti gambar pada pelajaran biologi tentang anatomi bentuk serangga dan grafis iklan era 1990-an. Sebagian lagi seperti yang muncul di film-film sains fiksi, kartun, atau horor. Aneka serangga yang muncul pada karyanya seperti kumbang, lebah, jangkrik, capung, semut, lalat, dan kutu Kasur.
Pada pameran ini selain karya-karya di kanvas, Hilman membuat buku seni tanpa cerita yang halamannya berisi gambar-gambar eksplorasi hitam-putih dengan judul Innersects. Di buku volume 1 dengan 108 halaman itu, gambarnya menampilkan serangkaian hubungan serangga dengan manusia yang cenderung muram, menjadi mimpi buruk, tapi sekaligus sebagai teman.
Mengenal Hilman Hendarsyah
Hilman Hendarsyah yang lahir di Bandung pada 1980, belajar seni grafis di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung sejak 2000 hingga 2005. Pameran tunggal sebelumnya pada 2018 di Semata Gallery, Bandung. Kemudian Dia.Loe.Gue Artspace, Jakarta pada 2013, dan Elcanna Fine Art, Jakarta pada 2009.
Beberapa penghargaan yang diterimanya seperti Nagroda Prezesa Towarzystwa Przyjaciól Naleczo wa 2012 dari Andriolli Drawing Competition Naleczow di Polandia. Kemudian Selected Artist at Works on Paper 2011 Prize and Exhibition di Bsgart Australia Char latan Ink Art Prize 2011, dan Special Prize from The International Jury at The VII di ajang International Biennale of Drawing Plzen, Czech Republic.