Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsitektur

Penakar Bangunan Lestari

14 Februari 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa kita sudah memiliki Konsil Bangunan Hijau Indonesia (Green Building Council of Indonesia). Sejak Mei 2009, Indonesia diterima menjadi salah satu dari 73 negara anggota World Green Building Council, yang berpusat di Toronto, Kanada. Konsil yang didirikan sekelompok profesional di Indonesia yang sadar akan kelestarian lingkungan ini dipelopori Naning Adiwoso, arsitek lulusan Amerika Serikat yang 30 tahun malang melintang dalam dunia arsitektur.

Organisasi nirlaba ini menyusun sistem penilaian untuk acuan bangunan hijau di Indonesia, yang disebut ­green ship atau panduan kadar penerapan konsep ramah lingkungan pada suatu proyek bangunan. ”Green ship rating bisa dipakai untuk menguji tingkat pemahaman tentang konsep bangunan hijau dan akses untuk mengevaluasi bangunan hijau di Indonesia,” ujar Ketua Konsil, Naning Adiwoso. Panduan di tiap negara diberi nama berbeda, misalnya di Amerika Serikat ada Leadership in Energy and Environmental Design, Singapore punya GreenMark, dan untuk Australia ada GreenStar.

Pengembangan green ship rating ada­lah untuk mempercepat perbaikan kinerja dan standar bangunan di Indonesia agar lebih hijau dan lestari. ”Semua yang hemat hemat, dari energi, air, material, hingga tanah,” kata Naning.

Green ship membagi tingkatan, yaitu platinum, gold, silver, dan ­bronze. ”Semuanya bergantung pada penilaian sejak konstruksi sampai bangunan jadi,” ujar Naning. Penilaian diterapkan untuk bangunan yang baru dan yang sudah ada (existing building). Selain bangunan kantor Kedutaan Besar Austria yang tengah dibangun, ada tiga bangunan baru yang hijau: gedung kantor Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta Selatan, dengan peringkat platinum, kantor Lemigas, dan Rumah Sakit Eye Centre di Kedoya, Jakarta Barat. ”Kami juga mengeluarkan sertifikasi bagi konstruktor dan arsitek yang berprinsip hijau, dengan harapan semua kalangan mulai membangun dengan prinsip ramah lingkungan,” katanya.

AT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus