Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Supragingiva
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aku berteriak,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan kalkulus kasar;
November yang terkasih,
Masuklah, tak perlu hati-hati;
Sebab di Sukabumi,
Hanya makan, minum,
Tidur, dan jatuh cinta.
Begitulah kita;
Dapat bangkit dan berdiri,
Tanpa mencari sesuatu
Lebih dari hidup.
Di sini,
Memainkan lagu sedih itu
Harus seperti orang bodoh;
Kalau tidak, suara mereka
Saling bersilangan.
Aku membuat asumsi:
Pertarungan di penjara
Menciptakan keadilan
Dari patung pahlawan
2024
Rivera
Gadis balkon itu
Seperti seratus pohon limau
Di taman, berdiri, bergetar;
Membawa udara deras.
Langit badai,
Dengan lagu dari selatan,
Mengirim sebuah pesta;
Mereka tuli karena keributan
Adalah petualangan tajam
Menuju akhir fajar.
Bukankah Tuhan lebih dari laki-laki
Berjalan-jalan tanpa usia,
Tanpa kematian, tanpa gigitan berita;
Itu saja, “Selamat pagi,” katanya.
Semuanya kabur sekarang;
Termasuk kebahagiaan,
Secara brutal dirobohkan
Ke ayat-ayat licik
Muncul di mana-mana
Dalam kondisi mengerikan.
2024
Kilian Surya, asal Sukabumi, Jawa Barat. Ia pernah menimba ilmu di Jurusan Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Jawa Barat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
MAKLUMAT
Para penulis bisa mengirimkan cerpen, puisi, dan esai seni-budaya untuk Tempo lewat email: [email protected] dan cc: [email protected]. Panjang cerpen maksimal 13 ribu karakter. Kiriman puisi minimal lima judul. Panjang esai maksimal 6.000 karakter. Karya-karya tersebut belum pernah terbit di medium apa pun, seperti media, blog, serta media sosial. Lampirkan biodata singkat, alamat lengkap, kontak, dan nomor rekening. Waktu tunggu maksimal enam pekan. Terima kasih.