INDONESIA NEGARA PEGAWAI Oleh: M.A.W. Brouwer Penerbit: Leppenas, Jakarta, 1983, 48 halaman INDONESIA, menurut Brouwer, adalah negara pegawai. Alasannya, seperti termuat dalam buku Indonesia Negara Pegawai, antara lain, jumlah pegawai di Indonesia (yang dimaksud tentunya pegawai negeri) telah sedemikian banyaknya: 5 juta orang - 2 juta lebih banyak dari angka BPS. Ditambah lagi aparat birokrasi terus-menerus bertambah luas. Dengan gaya yang enak dibaca, dan tajam, Brouwer menguraikan ciri-ciri pegawai negeri kita: tidak produktif, tidak inovatif, takut menghadapi risiko, takut membuat gara-gara, suka kepada seragam dan keseragaman, gila hormat, dan bersifat konsumtif. Ia berpendapat, pegawai menciptakan suatu rasa aman, tapi sekaligus melahirkan suasana malas, pungli, dan korupsi waktu. Koentjaraningrat, di buku yang sama, menganggap tulisan Brouwer, yang berpijak pada kenyataan sehari-hari itu, kurang ilmiah. "Gambaran Brouwer tentang pegawai negeri tidak berlandaskan suatu penelitian menurut disiplin metodologi ilmiah yang ketat" (halaman 33). Guru besar antropologi Ul ini, yang tentunya seorang pegawai negeri, juga menyebutkan ciri-ciri pegawai Indonesia yang digambarkan Brouwer hampir sama dengan apa yang dikemukakan dalam buku The Clerk Mentality in Burmese Education, 1969, sebuah hasil penelitian ahli pendidikan JF Guyot. Untuk memperkuat pendapatnya, Kocntjaraningrat mengutip pendapat Hildred Geert, penulis buku Keluarga Jawa, yang menyebut keluarga Jawa tidak berambisi mendidik anak-anaknya menjadi orang yang memiliki imisiatif, berami bertanggung jawab, dan berami hldup - tanpa banyak menggantungkan diri pada orang laim. Sosialisasi anak yang demikian, menurut Koentjaraningrat akan menyebabkan tumbuhnya orang dewasa yang memiliki sifat-sifat yang dapat dijumpai dalam mentalitas pegawai Indonesia. Farida Senjaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini