Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Suzzanna: Malam Jumat Kliwon dirilis pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Penerus film laris Suzzanna: Bernapas dalam Kubur (2018) yang juga dibintangi Luna Maya.
Bukan merupakan remake karena menampilkan cerita baru dengan mengambil sejumlah adegan dari berbagai film lawas milik Suzzanna.
Seluruh kursi teater di bioskop di mal di Jakarta Selatan terisi penuh pada Sabtu, 5 Agustus 2023. Para pengunjung menantikan film Suzzanna: Malam Jumat Kliwon yang dirilis pada dua hari sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Antusiasme penonton disambut pengelola sinema dengan menambah frekuensi pemutaran film horor lokal tersebut hingga tujuh kali sehari—Barbie, misalnya, cuma empat kali. Tak mengherankan, film garapan sutradara Guntur Soeharjanto ini meraup 190 ribu penonton pada hari penayangan perdananya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suzzanna: Malam Jumat Kliwon merupakan penerus Suzzanna: Bernapas dalam Kubur, yang juga dibuat oleh rumah produksi Soraya Intercine Films. Film pendahulu itu menjadi film box office dan menempati posisi kedua penonton terbanyak pada 2018 dengan 3 juta penonton. Bintangnya sama-sama Luna Maya yang didandani dengan make-up prostetik sehingga mirip mendiang Suzzanna, sang ratu film horor.
Film Malam Jumat Kliwon. Soraya Intercine Films
Seperti cerita sebelumnya, Suzzanna 2023 mengangkat cerita pembalasan dendam. Alkisah, Suzzanna (Luna Maya) dan Surya (Achmad Megantara) memadu kasih dan berencana menikah. Namun kebahagiaan Suzzanna hanya sebentar karena ayahnya berutang besar kepada Raden Aryo (Tio Pakusadewo). Agar utang itu lunas, Aryo menjadikan Suzzanna sebagai istri muda. Juragan sepuh itu tak kunjung mendapat anak dari istri pertamanya, Minati (Sally Marcelina).
Suzzanna kemudian hamil dan mendapat berbagai teror dari Minati yang berusaha menyingkirkannya dengan ilmu santet. Suzzanna pun meninggal saat melahirkan. Surya yang dirundung duka menggali kuburan Suzzanna. Di tengah kesedihan, ia kemudian membuat kesepakatan dengan iblis untuk membangkitkan kembali Suzzanna. Setelah Suzzanna bangkit, hal pertama yang dicarinya adalah keberadaan sang anak. Teror pun merajalela.
Miftahul Hidayati, penonton, sangat menikmati kisah romansa dua dunia antara Suzzanna dan Surya tersebut. “Cerita cintanya bikin terharu,” kata warga Ciracas, Jakarta Timur, ini saat keluar bioskop.
Menurut dia, kengerian yang berupaya dibangkitkan oleh Suzzanna 2023 ini masih kalah oleh versi aslinya. Begitu juga unsur keterkejutan alias jumpscare-nya. “Tapi cerita asmaranya lumayan epic dan ending-nya mengharukan,” kata Hidayati, 26 tahun. Dari skala 0 sampai 10, dia memberi nilai 8 untuk Suzzanna: Malam Jumat Kliwon.
Film anyar ini juga dibumbui komedi yang menghibur. Komedi memang menjadi bumbu penyedap dalam film-film horor Suzzanna versi 1980-an. Suzzanna makan 200 tusuk sate, lalu makan soto ayam langsung dari panci dalam Sundel Bolong (1981) menjadi adegan yang tak terlupakan di banyak pencinta film Indonesia.
Pada versi terbaru, penonton kerap dibuat tertawa oleh celetukan-celetukan petugas hansip dan tukang bakso yang diganggu arwah Suzzanna. "Jadi, ada horor, ada komedinya juga," kata Pratama Putra, penonton. Pria berusia 39 tahun itu merasa hasratnya untuk bernostalgia dengan Suzzanna terpenuhi oleh Luna Maya dan kawan-kawan dalam film baru ini. Dia memberi ponten 8,5 untuk Suzzanna: Malam Jumat Kliwon.
#Infog Film 5.1.1-Kembalinya Teror Suzzanna
Hikmat Darmawan, pengamat film yang juga anggota komite film Dewan Kesenian Jakarta, mengatakan film Suzzanna era 1980 dan 1990-an memang menggabungkan banyak elemen. “Ada adegan seksual, ada adegan dengan efek gore, dan ada bumbu komedi,” ujarnya. Ramuan campur aduk ini, dia melanjutkan, membuat orang berbondong-bondong ke bioskop.
Meski demikian, jurus gado-gado itu tak menjadi pakem abadi. Hikmat mengatakan Ratu Ilmu Hitam (1981) dianggap sebagai horor "serius", tak memakai bumbu komedi, dan mendapat banyak nominasi dalam Festival Film Indonesia. "Film ini juga yang melejitkan nama Suzzanna," kata dia.
Hikmat mengatakan film Suzzana 2023 bukanlah remake, melainkan mencomot berbagai adegan dan elemen cerita yang ikonik pada film-film lawas. Itulah sebabnya ceritanya tidak sama dengan Malam Jumat Kliwon (1986). Meski demikian, dia menilai film anyar ini berhasil menghadirkan penggambaran suasana yang kurang-lebih sama dengan alur cerita yang menarik. “Penonton masih sangat antusias bukan karena cerita, melainkan karena yang diangkat sosok Suzzanna-nya,” ujar Hikmat.
Film Malam Jumat Kliwon. Soraya Intercine Films
Suzzanna Martha Frederika van Osch, 1942-2008, dikenal sebagai ratu film horor Indonesia. Sebanyak 20 dari 42 film yang dia bintangi bergenre horor. Selain Ratu Ilmu Hitam, filmnya yang menonjol adalah Beranak dalam Kubur (1971). Hingga kini, 15 tahun setelah kepergiannya, publik masih menganggapnya sebagai ikon film horor. “Dari zaman dulu, orang mengenal horor, ya, Suzzanna. Zaman sekarang tidak ada pemeran yang screen persona-nya sekuat Suzzanna,” kata Ekky Imanjaya, dosen perfilman dari Binus University.
Menurut Ekky, pada era 1980-an, popularitas aktor dan aktris menjadi daya tarik utama film. “Dulu orang menonton film karena bintang filmnya, tidak peduli ceritanya bagaimana,” ujarnya. Ketenaran itu yang membuat film-film Suzzanna masih digemari hingga sekarang.
Suzzanna: Malam Jumat Kliwon memang tidak menuliskan batasan usia penonton. Namun film ini menampilkan kekerasan serta adegan ranjang yang tak pantas ditonton anak-anak. Di luar dari itu, Suzzanna: Malam Jumat Kliwon pas sebagai pelarian dari kepenatan pekerjaan atau sekadar melepas kangen dengan Suzzanna.
ILONA ESTERINA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo