Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Reuni Keluarga di Ruang Sidang

Kisah rekonsiliasi ayah dan anak dalam balutan kompleksitas persoalan hukum. Duet akting Robert Downey dan Robert Duvall memikat.

20 Oktober 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

The Judge
Sutradara: David Dobkin
Penulis naskah: Nick Schenk, Bill Dubuque
Pemain: Robert Downey Jr, Robert Duvall, Vera Farmiga, Vincent D'Onofrio, Billy Bob Thornton

Entah sudah berapa banyak film yang mengusung tema ketidakharmonisan hubungan antar-anggota keluarga. Ibu yang tak akur dengan putrinya, ayah yang dijauhi anak-anaknya, atau kakak-adik yang bermusuhan. Meskipun disuguhkan berulang-ulang, tema semacam ini tetap menarik diangkat ke layar lebar. Terutama bila diserahkan kepada sutradara yang tepat, dengan dukungan naskah yang kuat, dialog cerdas, dan akting mumpuni.

Dengan resep itulah The Judge melenggang di layar bioskop Tanah Air sejak 10 Oktober lalu. Menggandeng aktor Robert Downey Jr dan aktor watak Robert Duvall sebagai pemeran utama, film yang disutradarai David Dobkin ini tak sekadar menyuguhkan konflik keluarga, tapi juga "panasnya" persidangan di pengadilan.

The Judge berpusat pada Henry "Hank" Palmer, pengacara terkenal di Chicago yang selalu sukses membela kliennya di pengadilan. Bahkan, dengan kelihaiannya, klien yang bersalah pun bisa bebas dari hukuman. Sebagai pengacara, Hank berpegang pada satu prinsip: membela siapa pun yang mampu memberinya bayaran tinggi.

Kesuksesan Hank sebagai pengacara berbanding terbalik dengan kehidupan pribadinya. Ia dan istrinya di ambang perceraian. Sudah 20 tahun Palmer juga meninggalkan Carlinville, kota kecil di Indiana, menjauh dari ayah, ibu, dan kedua saudaranya, Glen (Vincent D'Onofrio) dan Dale (Jeremy Strong). Peristiwa di masa lalu menjadi alasan ia tak mau lagi tinggal di sana. Palmer baru kembali ke kampung halamannya setelah mendapat kabar bahwa sang ibu meninggal.

Tiba di Carlinville rupanya masalah baru yang lebih besar muncul. Bukan karena di sana dia kembali berjumpa dengan cinta lamanya, Samantha (Vera Farmiga), atau gadis muda bernama Carla (Leighton Meester). Tapi karena sang ayah, Joseph Palmer (Robert Duvall), dituduh menabrak orang sampai tewas. Polisi setempat menuding peristiwa itu sebagai kasus pembunuhan. Teori pembunuhan juga menjadi alat yang dipakai oleh jaksa penuntut Dwight Dickham (Bill Bob Thornton).

Sebagai pengacara yang terbiasa membebaskan orang bersalah, Hank jelas jadi andalan. Masalahnya, telah lama ia tidak akur dengan sang ayah. Hank, yang memanggil ayahnya The Judge (sang hakim), bahkan membenci ayahnya, yang dia anggap kelewat dingin dan otoriter. Di sisi lain, Joseph, yang reputasinya sebagai hakim terancam, pun tak sudi dibela anaknya.

The Judge pada akhirnya menyuguhkan proses rekonsiliasi antara ayah dan anak yang sama-sama keras kepala itu. Ayah dan anak yang sesungguhnya saling mencintai tapi tak mampu mengungkapkan rasa itu dengan jujur. Duet akting Downey dan Duvall dalam film ini memang tampak memikat. Keduanya mampu membangun hubungan emosional yang kuat.

Meskipun sesekali karakter Hank mirip dengan sosok Tony Stark dalam Iron Man ataupun sosok detektif dalam Sherlock Holmes, dalam film ini Downey membuktikan bahwa dia memang bisa bermain di ranah drama. Bukan cuma film aksi dengan efek canggih. Setidaknya mengingatkan orang bahwa dia pernah menjadi nomine Piala Oscar lewat perannya sebagai komedian legendaris Charlie Chaplin. Begitu pula dengan Duvall. Di usianya yang menginjak 83 tahun, aktingnya masih secemerlang penampilannya di The Godfather. Lewat ekspresi wajah dan sorot mata, dia mengungkapkan kegelisahan dan kesedihannya di balik sikapnya yang kadang menjengkelkan.

The Judge, yang terpilih sebagai film pembuka Festival Film Toronto, memadukan drama keluarga dengan peliknya proses pengadilan. Sayang, alurnya cenderung mudah ditebak. Drama di ruang sidang pun terasa hambar. Belum lagi pada beberapa bagian masih ada adegan yang jika dibuang pun tak terlalu mempengaruhi cerita. Tapi kenangan bersama sang ayah yang berkelebat di benak Hank, misalnya, menjadi salah satu momen yang mungkin membuat sebagian penonton meneteskan air mata.

Nunuy Nurhayati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus