KEVIN Costner seperti mengulang sejarah. Empat belas tahun yang lalu, Oliver Stone mengemis dana ke sana kemari untuk biaya film besar Platoon. Tapi, produser Hollywood -- seperti banyak produser di Indonesia -- emoh mengucurkan duit untuk "proyek sinting" itu. Setelah 10 tahun, kesintingan Stone yang dibiayai oleh produser Inggris, dan membuahkan kemenangan gemilang. Tahun 1987, Platoon meraup empat buah piala Oscar untuk Film Terbaik, Penyutradaraan Terbaik, Editing Terbaik, dan Tata Suara Terbaik). Selasa pekan silam, Costner mengulang kisah yang sama. Dia tersenyum bangga mengangkat kedua pialanya yang seberat 3,4 kg itu. Film Dances with Wolves meraup tujuh piala Oscar dan kedua piala di tangan Costner adalah untuk jerih payahnya sebagai produser film terbaik dan sutradara terbaik. Senyumnya mengalahkan cemooh para produser Hollywood yang sempat menjuluki proyek besarnya sebagai Kevin's Gate. Ejekan ini adalah usaha para produser untuk mengingatkan kegagalan film Heaven's Gate karya Michael Cimino. Film yang dianggap sebagai korban kebesaran ego sutradara itu dituduh sebagai proyek penghamburan duit. Yang membuat Costner lebih menonjol adalah Dances karyanya yang pertama. Artinya, selain Costner harus "berperang" melawan kesangsian para produser yang ceriwis, ia juga bergulat melawan kehebatan Martin Scorsese dengan karya terbarunya Good Fellas yang mendapat enam nominasi Oscar. Good Fellas yang dibintangi aktor Robert de Niro, Ray Liotta, dan Joe Pesci memang saingan berat bagi Dances. Scorsese dinobatkan sebagai sutradara terbaik versi Perkumpulan Kritikus Film AS, dan Good Fellas pun dianggap sebagai film terbaik. Ternyata, film ini cuma menggondol satu piala Oscar untuk Joe Pesci. Dan Pesci, yang berperan sebagai pembunuh psikopat, layak mendapatkannya. Bagi banyak kritikus film AS, juri-juri Oscar cenderung bersikap "konservatif". Misalnya, kekalahan aktor Prancis serba-bisa Gerard Depardieu dalam film Cyrano de Bergerac merupakan sebuah tragedi. Sebelumnya, Depardieu sudah terpilih sebagai aktor terbaik versi Festival Film Cannes, sementara di AS pun ia mendapatkan pujian para kritikus. Namun, menjelang pemilihan Oscar, media AS meributkan isu yang ditiupkan majalah Time tentang masa lalu Depardieu yang konon pernah memperkosa anak kecil. Belakangan baru diketahui bahwa wartawan Time telah salah menerjemahkan sebuah kata Prancis di dalam jawaban Depardieu. Tapi Depardieu telanjur "tumbang". Film karya Jean-Paul Rappeneau itu juga meleset dari predikat film asing terbaik. Jeremy Irons, yang keluar sebagai aktor terbaik, terkaget-kaget ketika namanya disebut. Soalnya, perannya sebagai Claus von Bulow, bangsawan Denmark yang berusaha membunuh istrinya, hampir ditolak. "Saya merasa rikuh memainkan film tentang orang yang masih hidup," kata aktor Inggris yang di Indonesia dikenal dalam film Mission dan Dead Ringers itu. Dengan kemenangannya, Irons bukan saja menggagalkan harapan Depardieu, tapi juga menjegal Robert de Niro yang berperan sebagai pasien encephalite lethargique, penyakit cacat saraf, dalam Awakenings. Kathy Bates, yang berhasil menjadi aktris terbaik dalam aktingnya yang gemilang dalam Misery, mengalahkan Joanne Woodward (Mr. and Mrs. Bridge) dan Meryll Streep (Postcard from the Edge). Yang belakangan ini memang aktris langganan Oscar, tetapi untuk aktris sekaliber Streep, aktingnya di dalam Postcard memang mengecewakan. Film-film ini belum semua masuk ke Indonesia. Tapi Dances sudah mengundang penonton yang membludak di Jakarta. Ini terbukti penonton Indonesia bukanlah orang-orang "berselera rendah". Pemenang Piala Oscar 1991 Film Terbaik: Dances with Wolves (prod: Kevin Costner dan Jim Wilson) Sutradara Terbaik: Kevin Costner (Dances with Wolves) Aktor Terbaik: Jeremy Irons (Reversal of Fortune) Aktris Terbaik: Kathy Bates (Misery) Pemeran Pembantu Pria Terbaik: Joe Pesci (Good Fellas) Pemeran Pembantu Wanita Terbaik: Whoopi Goldberg (Ghost) Film Berbahasa Asing Terbaik: Journey of Hope (Swiss) Penata Gambar Terbaik: Dean Semler (Dances with Wolves) Penata Musik Terbaik: John Barry (Dances with Wolves) Penata Suara Terbaik: Russel Williams, Jeffrey Perkins, Bill Benton, dan Greg Watkins (Dances with Wolves) Penulis Skenario Terbaik: Bruce Joel Rubin (Ghost) Penulis Skenario Adaptasi Terbaik: Michael Blake (Dances with Wolves) Penyunting Terbaik: Neil Travis (Dances with Wolves) Leila S. Chudori
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini