Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan kebocoran data pribadi kembali muncul. Kali ini sebanyak 1,3 miliar data SIM Card asal Indonesia diduga diperjualbelikan di situs hacker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data tersebut adalah hasil registrasi ulang SIM Card yang diunggah oleh sebuah akun bernama Bjorka di forum breached.to. “Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan semua pengguna kartu SIM prabayar untuk mendaftarkan nomor teleponnya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku,” tulis Bjorka di forum itu, Kamis, 1 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun periode pendaftaran dimulai dari 31 Oktober 2017. Kegagalan untuk melakukannya pada akhir batas waktu pendaftaran akan menyebabkan penghentian sementara layanan untuk nomor ponsel.
Lewat unggahan tersebut, Bjorka mengeklaim memiliki 1.304.401.300 data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87 GB yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan.
Tak hanya itu, Bjorka juga membagikan 2 juta data sampel yang dikumpulkan dari 2017 hingga 2020. Sejumlah nama operator telekomunikasi yang masuk dalam sampel data tersebut adalah Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Smartfren.
Selanjutnya: Langkah mengecek keamanan nomor ponsel.
Cara Mengecek Keamanan Nomor Ponsel
Founder of Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto menyebutkan masyarakat bisa mengecek nomor ponsel yang digunakan, apakah termasuk dalam data yang bocor atau tidak. "Kita bisa mengeceknya di situs periksadata. Situs ini mirip pengecekan data haveibeenpwned.com," ujarnya dikutip Jumat, 2 September 2022.
Berikut langkah mengecek keamanan nomor ponsel tersebut:
1. Buka situs https://periksadata.com/simcardkominfo/
2. Masukkan nomor HP di kolom yang disediakan
3. Klik opsi 'Periksa Sekarang'
4. Berikutnya situs itu akan memperlihatkan apakah nomor yang digunakan bocor atau tidak.
Situs periksadata.com tersebut telah mempunyai sampel 2 juta data nomor HP yang disebarkan hacker. Jika nomor ponsel yang digunakan tidak termasuk dalam sampel data yang bocor, akan keluar pemberitahuan "WAH SELAMAT! Data kamu tidak termasuk di dalam sampel yang diberikan oleh pelaku sebanyak 2 juta data".
Namun demikian, karena jumlah sampel yang hanya 2 juta itu, tidak tertutup kemungkinan atau tak ada jaminan nomor ponsel yang digunakan sepenuhnya aman. Sebab, jumlah data yang diduga bocor mencapai 1,3 miliar.
BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.