Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO,Jakarta - Sebanyak 72 platform e-commerce bakal memberikan sejumlah promosi pada 5 sampai 13 Mei 2021 dalam momen Hari Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan pemerintah. Salah satu promo yang diberikan adalah gratis ongkos kirim alias ongkir yang diharapkan dapat berpengaruh pada keinginan masyarakat untuk mudik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mudik tahun ini adalah mudik di hati, diharapkan berbagai promo tersebut mampu mendorong masyarakat menunda mudik Lebaran sekaligus meningkatkan keinginan masyarakat berbelanja produk Indonesia,” kata Lutfi dalam keterangan tertulis usai peluncuran Hari Bangga Buatan Indonesia di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam peluncuran ini, Lutfi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny, dan Ketua Indonesia E-Commerce Association idEA Bima Laga pun menandatangani kesepakatan bersama terkait penyelenggaraan Hari Bangga Buatan Indonesia ini. Sejumlah poin dalam kesepakatan yaitu pemberian fasilitas bebas biaya pengiriman sampai jumlah tertentu oleh platform e-commerce hingga penyampaian laporan penyelenggaraan acara dari e-commerce ke pemerintah.
Kesepakatan ini juga diteken usai muncul kabar kalau pemerintah akan menanggung ongkos kirim. Belakangan, kabar tersebut keliru karena gratis ongkos kirim sepenuhnya akan ditanggung e-commerce, bukan pemerintah.
“Jadi, perlu diluruskan berita yang beredar bahwa pemerintah yang akan menanggung ongkos kirim. Ongkos kirim akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab platform e-commerce yang mengikuti acara ini,” kata Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga, dalam keterangan tertulis, Jumat, 30 April 2021.
Adapun Hari Bangga Buatan Indonesia diluncurkan pemerintah untuk mendorong konsumsi rumah tangga di masyarakat agar dapat terus berjalan. Terutama, tengah kebijakan pemerintah yang melarang mudik Lebaran guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Pencanangan Hari Bangga Buatan Indonesia ini, kata Lutfi, menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo agar momentum Ramadan dan Idul Fitri 2021 harus dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. "Untuk itu, beberapa kebijakan dan program perlu dilakukan agar konsumsi masyarakat dapat terus meningkat di tengah kebijakan peniadaan mudik,” kata dia.