Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ahok: Pengusaha Masuk Politik Tambah Kaya

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan ada sejumlah pengusaha yang masuk partai untuk menjadi kaya.

15 Oktober 2023 | 15.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Staf Presiden Moeldoko usai melakukan pertemuan tertutup dengan Komisaris Utama di PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 14 Januari 2020. Pertemuan membahas stabilitas harga minyak dan gas. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Perseroan) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku cita-citanya ingin menjadi konglomerat. Sementara sang ayah mengatakan profesi yang paling mulia adalah menjadi seorang pejabat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari kecil cita-cita saya jadi konglomerat. Bapak saya selalu mengatakan, jadi orang kaya itu urutan nomor tujuh. Kalo yang paling mulia itu jadi pejabat, itu nomor satu. Kenapa? Karena menentukan nasib orang banyak," kata dalam Podcast yang diunggah melalui YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat, Jum’at, 6 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam podcast tersebut, Ahok berpesan untuk tetap menjadi pengusaha jika ingin kaya raya. Ia juga sempat menyinggung banyaknya penguasa yang menjadi pengusaha. “Kalo mau kaya, ya jadi pengusaha jangan jadi penguasa-ha. Udah penguasa, pengusaha lagi, namanya penguasa-ha. Sekarang banyak yang kayak gitu,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Sebutan penguasa-ha adalah gabungan kata dari penguasa dan pengusaha. 

Saat ini, kata Ahok, terdapat orang-orang yang menjadi kaya raya usai dirinya diangkat sebagai pejabat. “Liat aja ada beberapa orang yang tadinya tidak kaya raya terus sudah jadi pejabat dia jadi kaya raya,” katanya.

Begitu pula dengan pengusaha yang masuk ke politik dan memanfaatkan fasilitas sehingga kekayaannya bertambah. “Atau dia udah jadi pengusaha, terus masuk ke politik dan memanfaatkan fasilitas, terus jadi kaya,” ujarnya.

Ketika dimintai contoh nyata, Ahok menyinggung ketua umum partai. “Gampang kok, liat aja ketua umum-ketua umum partai,” kata dia. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus