Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Banjir Sukabumi, Pabrik Pengolahan Emas Kekurangan Pasokan Listrik

Fasilitas pengolahan emas Ciemas Gold Project PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) di kekurangan pasokan listrik akibat banjir di Sukabumi.

10 Desember 2024 | 19.44 WIB

Warga menaiki sepeda motor melintasi jalan darurat di jembatan jalur wisata Pelabuhan Ratu - Geopark Ciletuh yang terputus di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, 7 Desember 2024. ANTARA /Yulius Satria Wijaya
Perbesar
Warga menaiki sepeda motor melintasi jalan darurat di jembatan jalur wisata Pelabuhan Ratu - Geopark Ciletuh yang terputus di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, 7 Desember 2024. ANTARA /Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) mengumumkan fasilitas pengolahan emas Ciemas Gold Project di Sukabumi terdampak curah hujan tinggi, longsor, dan pemadaman listrik yang terjadi pada awal Desember kemarin. Akibat kejadian itu, Ciemas Gold Project terkendala pasokan listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Akibat pemadaman listrik tersebut, Fasilitas Pengolahan Grup di Ciemas Gold Project mengalami hambatan operasional karena kekurangan pasokan listrik,” kata Direksi SQMI dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski demikian, direksi memastikan perusahaan masih beroperasi terbatas dengan menggunakan generator dengan bahan bakar cadangan. Dia menyebut kerusakan jalan dan jembatan menyebabkan vendor tak bisa mengirimkan pasokan bahan bakar baru ke lokasi tambang. 

“Meskipun Grup dapat menggunakan generator dengan bahan bakar cadangan, operasi hanya dapat dilakukan untuk sementara,” kata dia. 

Selain itu, direksi mengatakan perusahaannya juga mengerahkan alat berat untuk membantu tanggap darurat di wilayah terdampak banjir. Senyampang, hingga saat ini tidak ada kerusakan infrastruktur fasilitas pengolahan milik SQMI. 

“Fasilitas pengolahan grup, serta infrastruktur pendukungnya, dan semua jumlah karyawan di lokasi tambang dalam kondisi baik,” kata direksi. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi hujan berintensitas tinggi karena La Nina ini akan berlangsung hingga April 2025. Direksi memastikan perusahaan akan memantau situasi dan membuat pengumuman secara berkala. 

“Akan membuat pengumuman jika ada perkembangan material, termasuk dampak keuangan material terhadap grup,” kata dia.

Kemudian, direksi juga mengimbau bagi para pemegang saham dan calon investor perusahaan agar berhati-hati saat bertransaksi dalam sekuritas. Dia meminta para investor mengikuti pengumuman perusahaan secara berkala. 

“Jika ragu, pemegang saham dan calon investor Perusahaan harus berkonsultasi dengan pialang saham, manajer bank, pengacara, akuntan, atau penasihat profesional lainnya jika mereka ragu tentang tindakan yang harus mereka ambil,” kata direksi. 

Pada September 2024, SQMI pernah menargetkan kapasitas produksi emas di Ciemas Gold Project bisa mencapai 300 ton per hari. Proyeksi ini ditetapkan ketika itu karena  harga dan pasokan sianida telah kembali normal.

"Grup menargetkan akan mencapai kapasitas produksi sebesar 300 ton per hari pada September 2024," kata direksi dalam keterbukaan informasi di situs BEI pada September lalu. Sementara itu, pada Agustus 2024, Ciemas Gold Project telah memproduksi 2.562 gram emas dore.  




Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus