Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bekraf dan Tempo Dampingi Komunitas Ekonomi Kreatif Kota Padang

Tempo Institute dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memulai program Komunitas Kreatif Bekraf - Tempo Institute di Kota Padang, Sumatera Barat.

27 Agustus 2018 | 10.05 WIB

Benny Fajarai, pendiri qlapa.com menjadi pembicara di workshop storytelling di DiLo Padang dalam rangkaian acara Kombet Kreatif - Bekraf dan Tempo Institute. Tempo Institute/Ridho
Perbesar
Benny Fajarai, pendiri qlapa.com menjadi pembicara di workshop storytelling di DiLo Padang dalam rangkaian acara Kombet Kreatif - Bekraf dan Tempo Institute. Tempo Institute/Ridho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Padang - Tempo Institute dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hari ini memulai program “Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf - Tempo Institute” atau Kombet Kreatif selama tiga hari di Padang. Setidaknya ada 40 pelaku ekonomi dan industri kreatif yang terpilih hadir menjadi peserta di Digital Innovative Lounge (DILo) Telkom, Padang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat ini adalah kota pertama yang didatangi program Kombet Kreatif. Setelah Padang, Kombet Kreatif akan melawat ke 11 kota lainnya, yaitu Surabaya, Kendari, Karangasem, Maumere, Singkawang, Malang, Bojonegoro, Bandung Barat, Belu, Kupang, dan Merauke.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Program ini bertujuan mempererat jejaring komunitas kreatif di tingkat kota dan kabupaten. Setiap kota, setiap kabupaten, memiliki kekayaan potensi ekonomi kreatif yang unik dan khas. Sumatera Barat, misalnya, sangat kuat memiliki potensi di bidang kuliner, seni pertunjukan, fashion, dan juga alam yang luar biasa. Komunitas kreatif berbagai bidang di Sumatera Barat karenanya perlu berkolaborasi dan menjadi pendorong kemajuan ekonomi kreatif. "Kami percaya, komunitas kreatif yang berjejaring kuat akan meningkatkan ekonomi kreatif di daerah dan juga bermanfaat di level nasional," kata Endah Wahyu, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Bekraf.

Program ini menghadirkan kreator inspiratif, ahli pemasaran, dan pakar branding. Di Padang, Yukka Harlanda (kreator Brodo Footwear) dan Benny Fajarai (kreator Qlapa.com) hadir berbagi semangat dan inspirasi. Pada program ini juga akan diperkenalkan skill storytelling, penceritaan, yang sangat penting untuk membangun nilai tambah produk kreatif. Narasi yang memikat adalah sarana yang ampuh meningkatkan nilai tambah sebuah produk kreatif. "Kisah yang kuat bisa membangun ikatan antara produk dan konsumen, yang membuat sebuah produk berbeda dengan produk lain yang serupa. Narasi yang bagus sangat dibutuhkan," kata Mardiyah Chamim, Direktur Eksekutif Tempo Institute.

Kepala Dinas Pariwisata kota Padang, Medi Iswandi menyampaikan, pada tahun 2017-2018 pariwisata di Kota Padang tumbuh 30%. "Ini merupakan capaian yang tinggi di Indonesia, kami harapkan sektor ekonomi dan industri kreatif di Padang juga akan berkontribusi untuk pariwisata Padang," ucapnya saat membuka acara.

Lebih dari sekadar pertemuan komunitas, rangkaian lawatan ini adalah sebuah upaya pendampingan komunitas untuk berkolaborasi dengan lebih baik. Karenanya, jaringan Sumbar Kreatif, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) menjadi mitra strategis untuk mewujudkan kolaborasi antarkomunitas dalam jangka panjang. Harris Satria, perancang busana dan pengajar di Universitas Andalas, akan bertindak sebagai fasilitator dalam acara ini. "Kami akan berupaya menyambungkan potensi berbagai komunitas, agar saling bantu dan menjadi lebih baik," kata Harris.

Lawatan Kombet Kreatif di Padang juga didukung oleh Pemerintah Kota Padang, Dinas Pariwisata Kota Padang, Sumbar Kreatif, DILo-Telkom, Auto2000, dan Yamaha-Tjahaja Baru. Koordinator Lawatan 12 Kota - Kombet Kreatif Tatty Apriliyana menjelaskan, program ini adalah pemantik kolaborasi komunitas kreatif lokal supaya berjejaring lebih kuat. "Selanjutnya, kami berharap komunitas kreatif di Padang benar-benar tumbuh solid dan berjejaring kuat."

Sepanjang 2017, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif tercatat mencapai Rp 852 triliun. Angka ini diyakini terus meningkat di tahun-tahun mendatang, sebuah perkembangan yang harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan menarasikan dan memasarkan produk bagi pelaku ekonomi kreatif.

***

KONTAK KOORDINATOR PANITIA

Tatty Appriliyana +62 815-1936-9303

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus